Mohon tunggu...
Mister Kapucino
Mister Kapucino Mohon Tunggu... -

EMANSIPATORIS

Selanjutnya

Tutup

Politik

Mempersoalkan Marxianisme

16 Oktober 2016   09:10 Diperbarui: 16 Oktober 2016   09:38 18
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertama, perusahaan-perusahan swasta di China secara bebas menentukan dan memutuskan jenis barang apa yang hendak diproduksi, dan leluasa menerapkan metode apa yang dipergunakan untuk memproduksi. Kedua, pemerataan ruang lingkup masyarakat ekonomi untuk menguasai kekayaan alam dinegaranya untuk dikelola secara swasta. Ketiga, setiap masyarakat di China kini mempunyai kebebasan yang lebih luas dalam membeli, menjual, dan memiliki hasil produksinya. Keempat, masyarakat China kini sudah memiliki kebebasan untuk memilih pekerjaan yang sesuai dan mereka sukai. (analisa New Introductory Economics)

Jika memakai pendekatan empiris, fenomena pemerintahan China yang dimana negaranya menegakan Manifesto Komunis Marx, sebenarnya menganggap doktrin Marxianisme sudah tidak sesuai dengan perkembangan zaman. Entah disebabkan kekalahan Komunisme diperang ideologi abad 20, ataukah dikarnakan Marxisme tidak dapat disesuaikan dengan keadaan (sosial-politik-ekonomi) yang sesungguhnya, seperti apa yang dijabarkan oleh Habermas.

Tapi yang menjadi suatu kepastian, Chloe menanggapi doktrin Marxianisme sebagai doktrin terminologi kiri yang sebenarnya bersifat anti-kemapanan. Menurut Chloe, harusnya, setiap doktrin ideologi politik harus mewacanakan proyek modernisme untuk didirikan diatas fondasi rasionalisme yang mampu mengajak masyarakat untuk melihat realitas zaman.

Artinya, jika menyaksikan fenomena perjalanan doktrin Marx sampai saat ini, dengan menilai bangunan dasar Marxisme, justru menemukan semacam kemunduran berpikir dalam berideologi politik yang dimana dipastikan akan selalu memunculkan polemik berpemerintahan negara, dan ujung-ujungnya bukan hendak berevolusi ria, tapi congong untuk terus mereformasi ketata nagaraan suatu negara yang menegakan Manifesto Komunis.

Sehemat berpikirnya Chloe, bangunan dasar epistemologi Marxian justru membentuk paradigma berpikir pengikutnya agar memiliki tipekal masyarakat chaos yang hendak merombak sistem, tanpa menyaksikan substansi arah ideologi yang dianut suatu negara. Sebagai contoh, Republik Indonesia yang menganut azas nasionalisme, agamisme dan sosialisme yang dibulatkan dalam satu aplikasi ideologi yang bernama Pancasila, sebenarnya kaum Marx tidak perlu lagi adanya kegigihan untuk merubah haluan negara Marhaenis agar diubah menjadi negara berhaluan Marxis.

Sebab, menurut Chloe, Pancasila yang sebagai ‘doktrin penyemangat pluralisme’ sudah sangat proporsional dan lengkap dari apa-apa yang dikehendaki masyarakat zaman baru, yang didalamnya terdapat sistem yang memberi kehendak bebas masyarakat dalam beragama, bebas berdemokrasi, bebas berekonomi, yang dimana Pacasila mencakup ikatan keseragaman masyarakat, menghasilkan kesatuan dan kuatnya pembelaan Pancasila terhadap hak asasi manusia. Dan jika dikerucutkan kesimpulannya, Pancasila adalah ‘teori fundamental sosialisme’, yang mengatur struktur masyarakat yang sama rata sama rasa.

Salam…

P.L.U.R

“Menjadi seorang Sosialis itu mudah. Yaitu petakan azas kemanusiaan dititik tumpu pendirian agamis. Prakteknya dimulai dengan menentang neolib dan melabrak kediktatoran untuk memikul demokrasi”

Chloe Eno

Chloe Eno (fiksi) adalah seorang sosialis islam, yang menghormati seluruh agama. Ia sangat melarang penyandraan terhadap demokrasi representatif-aspiratif. Dan Ia membenci sistem ekonomi pasar serta ekonomi komando.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun