Dan dari tinjauan Habermas, Chloe menempatkan konsep rasionalitas pada standar ganda. Yaitu pertama, sebagai pembelaan terhadap suatu ideologi dalam melestarikan hegemoni kekuasaan politik. Dan mengartikan rasionalitas sebagai dialektika untuk berurusan dengan prinsip-prinsip historis dalam melihat kenyataan masyarakat, sebagai standar keduanya.
Isme Kaum Marx Terhadap Masyarakat Plural. Kontras!
Materialisme-nya
Berbagai asumsi mengenai kenyataan yang bersifat materi, Karl Marx ikut latah menggambarkan keseluruhan perubahan dan perkembangan manusia adalah berada dalam kerangka materialistik, serta kesadaran/ide-ide manusia merupakan pengetahuan manusia secara dialektis.
Dengan keyakinan yang tinggi, Marx menyimpulkan suatu hipotesis mengenai kenyataan objektif melaui jalur materialisme, bahwa keseluruhan dari realitas obektif secara empirik harus dapat dijelaskan melalui paradigma mekanik dan hukum-hukum fisik.
Dengan dalih tidak mendasari jangkauan empiris, Marx secara tegas menolak agama. Artinya, Marx menganggap agama adalah doktrin semu yang tidak bisa dibenarkan secara logika. Atau dengan kata lain, Marx menyimpulkan agama adalah berada diluar batas kebenaran pengetahuan manusia.
Chloe mencoba merenungi pemikiran Marx yang berpendapat tentang agama. Chloe menganggap Marx tidak mau mengakui perjalanan sejarah manusia (yang secara keseluruhan) tidak pernah lepas dari gagasan spiritual, dan setiap hukum-hukum didalam masyarakat disesuaikan dengan keyakinan yang bersifat  imaterialisme. Dan dalam hal ini, Chloe mewajarkan Marx dan kaum-kaum materialis lainnya yang membatasi diri dari pengukuhan kontrol atas doktrin yang dianggap semu.
Chloe menilai doktrin materialisme Marx tidak akan pernah bisa disesuaikan dengan keadaan masyarakat saat ini, bahkan hingga ke massadepan. Sebab, faktanya, masyarakat selalu membutuhkan dorongan spiritualisme dalam menjalankan kehidupannya. Padahal, secara teori, agama menjadi tolak ukur substansial yang mendorong peradaban manusia kearah perubahan. (analisa sejarah jazirah arab, abad 6 M)
Ekonomi-nya
Mazhab Frankfurt menunjukan dasar pemahaman tentang rasio teknik industrial dengan menengok massa Aufklarung, yang dimana rasio ditujukan untuk membebaskan manusia dari cengkraman kapitalisme, demi merealisasikan suatu tatanan ekonomi-politik yang didasari atas cita-cita keadilan bersama dengan jalan konsensus.
Hal itu sedikit berbeda dengan pandangan Marx, yang dimana Marx memimpikan masyarakat tanpa kelas, lantas menganggap dinamika produksi dizamannya adalah sebagai penggerak masyarakat dimassa depan, dengan memprovokasi kaum buruh untuk menegakan demokrasi industri dengan jalan memicu pertentangan kelas.