Mohon tunggu...
Aldy Santo Hegiarto
Aldy Santo Hegiarto Mohon Tunggu... Dosen - Lecture and Enterpreneur

Hobi yang saya tekuni adalah mengajar, menulis dan membaca saya adalah orang yg fleksibel dan mudah bergaul dan berkomunikasi dengan banyak orang

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Peran Teamwork Terhadap Kepuasan Kerja Karyawan

14 Agustus 2024   22:43 Diperbarui: 14 Agustus 2024   23:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Studi Literasi Penelitian Ilmiah 

Peran Teamwork terhadap Kepuasan Kerja Karyawan 

Manajemen Sumber Daya Manusia

Menurut Susilowati (2023:2) Manajemen sumber daya manusia merupakan suatu proses perencanaan, perorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan pengadaan, pengembangan, pemberian kompetensi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai berbagai tujuan individu, organisasi dan masyarakat. 

Manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan kegiatan-kegiatan pengaduan, pengembangan, pemberian kompetensi, pengintegrasian, pemeliharaan dan pelepasan sumber daya manusia agar tercapai tujuan organisasi dan masyarakat.

Sebuah penelitian dari Yoevita dan Widjajanti (2022) menyebutkan bahwa manajemen sumber daya manusia berpengaruh positif signifikan terhadap kepuasan kerja. Artinya, dengan pengelolaan sumber daya manusia yang baik, maka akan mendorong karyawan untuk bekerja dengan profesional dan positif sehingga kepuasan kerja dapat dicapai.

  • Teamwork

Tim didefinisikan sebagai sekelompok individu dengan keahlian yang saling melengkapi untuk mencapai tujuan bersama. Sedangkan team work atau tim kerja merupakan sekelompok karyawan yang dikumpulkan menjadi sebuah tim untuk menjalankan pekerjaan tertentu dalam rangka meraih tujuan bersama yang telah ditentukan oleh perusahaan (Setyawan dkk, 2021).

Sedangkan team work adalah kegiatan dilakukan secara berkelompok untuk menentukan tujuan organisasi secara bersama-sama dalam upaya mewujudkan kerja yang lebih efektif dan efisien (Maini & Tanno., 2021).

Menurut Susanti, Widyani, dan Utami (2021:226), team work adalah perpaduan kerja suatu kelompok yang didukung oleh berbagai keahlian dengan kejelasan tujuan, dan juga didukung oleh kepemimpinan dan komunikasi untuk menghasilkan kinerja yang lebih tinggi dari pada kinerja individu.

Menurut Maini dan Tanno (2021) Team work adalah bentuk kerja dalam kelompok yang harus diorganisasi dan dikelola dengan baik. Tim beranggotakan orang-orang yang memiliki keahlian yang berbeda-beda dan dikoordinasikan untuk bekerja sama dengan pimpinan. Terjadi saling ketergantungan yang kuat satu sama lain untuk mencapai sebuah tujuan atau menyelesaikan sebuah tugas dan tanggung jawab.

Kerjasama tim adalah pengelompokan dua ataupun lebih orang yang berhubungan dan penyerasian tentang sebuah kegiatan beserta usaha agar meraih sasaran spesifik. Tim dapat membuat pekerjaan antar anggota menjadi lebih baik sehingga akan tercapainya tujuan organisasi. Pekerjaan dapat diselesaikan dengan lebih mudah dengan saling berkomunikasi dan melengkapi satu sama lain Lawasi dan Triatmanto (dalam Wiyono, 2021).

Menurut Hamiruddin et al., (dalam Wiyono, 2021) teamwork merupakan sekerumun individu yang bertugas bersama-sama demi meraih sasaran yang serupa serta dapat bertambah ringan untuk mencapai tujuan tersebut dengan bekerja bersama daripada melakukannya sendiri. Bekerja dalam sebuah tim akan mempermudah anggota ketika mengalami beberapa permasalahan sehingga tim akan berfungsi sangat baik dalam memecahkan permasalah tersebut.

Sebuah penelitian dari Hidayat dkk (2019) membuktikan bahwa adanya kerjasama tim dalam suatu perusahaan atau organisasi memiliki pengaruh besar terhadap kepuasan kerja karyawan. Apalagi tim tersebut adalah tim yang solid. Sehingga, bukan hanya kepuasan kerja karyawan yang akan didapatkan, namun juga kinerja positif perusahaan dapat tercapai.

Adapun indikator dari team work menurut Tahir (2015) dalam jurnal Fatmanengsih dan Mansyur (2022), diantaranya : saling membantu, kedekatan antar tim, sikap menghormati, kerjasama, mendorong satu sama lain untuk bekerja, dan bekerja keras.

Indikator - Indikator Teamwork

Berdasarkan Priskilla  & Santika (2019), indikator  teamwork yang terdiri dari  delapan indikator  yaitu  kepemimpinan partisipatif,  tanggung jawab, penyamaan tujuan, komunikasi yang intensif, fokus pada masa yang akan datang, fokus pada tugas, pengerahan bakat, dan tanggapan yang cepat

Indikator teamwork menurut Sopiah (2008) dalam jurnal Bangkahulu (2018) yaitu :

1) Mempunyai komitmen terhadap tujuan bersama

Anggota tim kerja yang sukses menuangkan waktu dan upaya yang sangat banyak ke dalam pembahasan.

2) Menegakkan tujuan spesifik

Tim kerja yang sukses menerjemahkan maksud bersama mereka sebagai tujuan-tujuan kerja yang realistis, yang dapat diukur dan bersifat spesifik. Tujuan yang spesifik mempermudah mereka dalamberkomunikasi dan tujuan itu juga membantu memelihara fokus mereka pada perolehan hasil.

3) Evaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar.

Penilaian yang dilakukan secara sistematis untuk mengetahui hasil pekerjaan karyawan dan kinerja organisasi. Disamping itu, juga untuk menentukan kebutuhan pelatihan kerja secara tepat, memberikan tanggung jawab yang sesuai kepada karyawan sehingga dapat melaksanakan pekerjaan yang lebih baik di masa mendatang dan sebagai dasar untuk menentukan kebijakan dalam hal promosi jabatan atau penentuan imbalan.

4) Kepemimpinan dan struktur

Tujuannya adalah mendefinisikan target akhir tim. Di samping itu tim berkinerja tinggi juga memerlukan kepemimpinan dan struktur untuk memberikan fokus pengarahan, dan menyepakati suatu pendekatan bersama. Misalnya memastikan bahwa tim itu dipersatukan pada cara untuk mencapai tujuan.

5) Menghindari kemalasan sosial dan tanggung jawab

Individu-individu dapat bersembunyi dalam suatu kelompok. Mereka dapat menyibukkan diri dalam "kemalasan sosial" dan meluncur bersama upaya kelompok karena sumbangan individual mereka tidak dapat dikenali. Tim kerja yang berkinerja tinggi  mengurangi  kecenderungan ini dengan membuat diri mereka dapat dimintai pertanggung jawaban pada tingkat tim.

6) Mengembangkan kepercayaan timbal balik yang tinggi

Tim kerja tinggi dicirikan oleh kepercayaan timbal balik yang tinggi diantara anggota- anggotanya. Artinya, para anggota meyakini akan integritas, karakter dan kemampuan setiap anggota yang lain.

West (dalam Hatta dkk, 2017) menetapkan indikator-indikator kerja sama tim sebagai alat ukurnya sebagai berikut:

a. Tanggung jawab, yaitu secara bersama-sama menyelesaikan pekerjaan, yaitu dengan pemberian tanggung jawab dapat tercipta kerja sama yang baik.

b. Saling berkontribusi, yaitu dengan saling berkontribusi baik tenaga maupun pikiran akan terciptanya kerja sama.

c. Pengerahan kemampuan secara maksimal, yaitu dengan mengerahkan kemampuan masing-masing anggota tim secara maksimal, kerja sama akan lebih kuat dan berkualitas.

 

  • Faktor -- faktor Teamwork

Faktor - faktor yang mempengaruhi teamwork yang dikemukakan oleh Griffin,dkk (2001) dalam jurnal Kustanto (2019):

1) Kepercayaan terhadap rekan kerja.

Kualitas teamwork yang baik dalam organisasi akan tercapai jika di antara karyawan dapat menumbuhkan rasa percaya terhadap rekan kerja. Rasa percaya di antara sesama rekan kerja akan memudahkan komunikasi dan koordinasi sehingga proses penyelesaian pekerjaan

menjadi lebih mudah.

2) Pengayaan pekerjaan (Job Enrichment) kepada anggota tim dalam mencapai tujuan kelompok.

Pengayaan pekerjaan penting untuk dilakukan kepada anggota tim supaya mereka memahami dan merasakan pekerjaan yang dilakukan oleh rekan kerja yang lain. Hal ini akan memudahkan mereka memahami kesulitan yang dirasakan oleh rekan kerja dalam mencapai tujuan kelompok.

3) Kebebasan anggota tim untuk lebih otonom.

Hal ini akan memberikan kesempatan kepada anggota tim untuk menunjukkan kemampuan mereka secara optimal dan kebebasan berkreasi sehingga memudahkan mereka mengambil keputusan ketika menghadapi masalah dalam pekerjaan.

4) Kepercayaan mengenai peran dan tanggung jawab anggota tim.

Anggota tim perlu diberikan kepercayaan mengenai tugas dan tanggung jawab supaya mereka tidak saling melempar kesalahan kepada rekan kerja yang lain ketika terjadi permasalahan dalam pekerja.

5) Umpan balik di antara sesama anggota tim.

Umpan balik perlu diberikan kepada sesama anggota tim supaya mereka mengetahui kesalahan yang perlu diperbaiki dalam melaksanakan pekerjaan sehingga dapat dipecahkan bersama.

 

Pengertian Kepuasan Kerja

Menurut Handoko (2020): Kepuasan kerja adalah pendapat karyawan yang menyenangkan atau tidak mengenai pekerjaannya. Perasaan ini terlihat dari perilaku baik karyawan terhadap pekerjaan dan semua hal yang dialami di lingkungan kerja.

Menurut Wibowo (2020): Kepuasan kerja adalah pemikiran, perasaan, dan kecenderungan tindakan seseorang yang merupakan sikap terhadap pekerjaan. Ini mencakup keseluruhan proses mental dan tindakan yang akan dilakukan oleh karyawan.

Menurut Muchlisin Riadi (2021): Kepuasan kerja adalah keadaan emosional yang menyenangkan atau tidak menyenangkan dari karyawan terkait penghargaan yang diterima, situasi kerja, dan kerja sama antara pimpinan dengan karyawan.

Kepuasan kerja merupakan merupakan salah satu unsur penting dalam manajemen sumber daya manusia karena mempengaruhi kinerja dan produktifitas karyawan dalam perusahaan (Saputra, 2022).

Hal ini didukung oleh penelitian Setyawan, dkk (2021) yang menyebutkan bahwa kepuasan karyawan berpengaruh positif signifikan terhadap kinerja karyawan.

Kepuasan kerja juga dapat diartikan sebagai suatu sikap emosional dari dalam diri individu sebagai dampak dari lingkungan maupun kondisi yang menyenangkan, dan dicerminkan dari etika kerja dan prestasi kerja (Yoevita dan Widjajanti, 2022).

 

Indikator - indikator Kepuasan Kerja

Menurut Afandi (2018, hlm. 82) indikator-indikator kepuasan kerja di antarnya adalah sebagai berikut.

  • Pekerjaan

Isi pekerjaan yang dilakukan seseorang apakah memiliki elemen yang memuaskan.

  • Upah/Gaji

Jumlah bayaran yang diterima seseorang sebagai akibat dari pelaksanaan kerja apakah sesuai dengan kebutuhan yang dirasakan adil.

  • Promosi

Kemungkinan seseorang dapat berkembang melalui kenaikan jabatan.

  • Pengawas

Seseorang yang senantiasa memberikan perintah atau petunjuk dalam pelaksanaan kerja.

  • Rekan Kerja

Rekan kerja yang saling membantu dalam menyelesaikan pekerjaan

Faktor -- Faktor Kepuasan Kerja

Menurut Sutrisno (2019, hlm. 77) beberapa faktor-faktor yang mempengaruhi kepuasan kerja adalalah

  • Kesempatan untuk maju.
    Dalam hal ini ada hal ini ada tidaknya kesempatan untuk memperoleh pengalaman dan peningkatan kemampuan selama kerja.
  • Keamanan kerja.
    Faktor ini disebut sebagai penunjang Kepuasan Kerja, baik bagi karyawan. keadaan yang aman sangat mempengaruhi perasaan karyawan saat kerja.
  • Gaji/upah.
    Gaji lebih banyak menyebabkan ketidakpuasan, dan jarang orang mengekspresikan Kepuasan Kerjanya dengan sejumlah uang yang diperolehnya.
  • Perusahaan dan Manajemen.
    Perusahaan dan Manajemen yang baik adalah yang mampu memberikan situasi dan kondisi kerja yang stabil, faktor ini yang menentukan Kepuasan Kerja karyawan.
  • Pengawasan Sekaligus atasanya.
    Supervisi yang buruk dapat berakibat absensi dan turn over.
  • Faktor instrisik dari pekerjaan.
    Atribut yang ada dalam pekerjaan mensyaratkan keterampilan tertentu. Sukar dan mudahnya serta kebanggaan akan tugas dapat meningkatkan atau mengurangi kepuasan.
  • Kondisi kerja.
    Termasuk di sini kondisi tempat, ventilasi, penyiaran, kantin dan tempat parkir.
  • Aspek sosial dalam pekerjaan.
    Merupakan salah satu sikap yang sulit digambarkan tetapi dipandang sebagai faktor yang menunjang puas atau tidak puas atau tidak puas dalam bekerja.
  • Komunikasi yang lancar.
    Komunikasi yang tidak terhambat antarkaryawan dengan pihak manajemen banyak dipakai alasan untuk menyukai jabatannya. Dalam hal ini adanya kesediaan pihak atasan untuk mau mendengar, memahami dan mengakui pendapat ataupun prestasi karyawannya sangat berperan dalam menimbulkan rasa puas terhadap kerja.
  • Fasilitas yang memadai.
    Fasilitas Kantor, cuti, dana pensiun, atau perumahan merupakan standar suatu jabatan dan apabila dapat dipenuhi akan menimbulkan rasa puas.

Faktor psikologi, yaitu faktor yang berhubungan dengan psikologis karyawan, yang terdiri dari minat, rasa nyaman, serta bakat dan ketrampilan yang dimiliki.

Faktor sosial, yaitu faktor yang berhubungan dengan interaksi sosial meliputi hubungan sosial antar karyawan, karyawan dengan atasan, maupun karyawan divisi satu dengan divisi lain.

Faktor fisik, yaitu faktor yang berkaitan dengan kondisi fisik perusahaan maupun karyawannya, mencakup lingkungan kerja maupun kesehatan karyawan.

Faktor finansial, yaitu faktor yang berhubungan dengan kesejahteraan karyawan, meliputi gaji, kompensasi/insentif, serta tunjangan-tunjangan yang diberikan perusahaan.

Selain dapat meningkatkan kinerja karyawan hingga perusahaan, kepuasan karyawan juga dapat mengefisiensi pengeluaran terkait pengelomaan sumber daya manusia karena karyawan yang merasakan kepuasan kerja tidak akan mudah berganti pekerjaan, sehingga perusahaan tidak akan sering melakukan perekrutan karyawan baru.

 

 Penulis : Alya Nurlaili Azzahra Mahasiswi Universitas Teknologi Digital - Digitech University-

Author : Aldy Santo Hegiarto 

 

DAFTAR PUSTAKA

 DR.Susilowati S.Pd.,S.M.,M.PD.,M.M.(2023) Buku Manajemen sumber daya manusia,Yogyakarta:DeepublisDigital.

Susanti, Widyani, A. A., & Utami, N. M. (2021). Pengaruh Keterlibatan Kerja Karyawan, Loyalitas Kerja dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan CV. Sanitary Bali Pinangsia. Jurnal EMAS, 2(2), 223 234.

Setyawan, J., Rusdianti, E., & Widhiastuti, H. (2021). Pengaruh Kepuasan, Kompensasi dan Kerjasama Tim terhadap Kinerja Karyawan di Mediasi Keterlibatan Karyawan. Jurnal Riset Ekonomi Dan Bisnis, 14(2), 133-143.

Maini, Y., & Tanno, A. (2021). Pengaruh Beban Kerja, Team work dan Kepemimpinan terhadap Kepuasan Kerja dan Kinerja Pegawai (Studi Kasus Pada Bappeda Kota Payakumbuh). Jurnal BONANZA. Manajemen Dan Bisnis, 2(1), 31-50.

Lawasi  ES,  Triatmanto  B.  (2021).  Pengaruh  Komunikasi,  Motivasi, Dan  Kerjasama  Tim Terhadap Peningkatan Kinerja Karyawan. J Manaj Dan Kewirausahaan. 5(1). 

Hamiruddin., Hajar, I., & Saleh, S. (2019). Pengaruh Komunikasi Organisasi, Motivasi Kerja, dan  Kerja  sama  Tim  Tterhadap  Kinerja  Pegawai  (The  Effect  Of  Organizational Communication,  Work  Motivation  And  Teamwork  On  Employees  Performance). Jurnal Manajemen, Bisnis dan Organisasi (Jumbo), 3(1), 138-151.

Hidayat, S., Lubis, A. R., & Majid, M. (2019). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim dan Kompensasi  terhadap  Kinerja  Karyawan  melalui  Kepuasan  Kerja  pada  PT.  Dunia  Barusa Banda  Aceh.  Jurnal  Perspektif  Ekonomi  Darussalam,  5(1),  86--100. https://doi.org/10.24815/jped.v5i1.14088

Priskilla,  N.  M., &  Santika, I.  P.  (2019). Implikasi Gaya  Kepemimpinan  Transformasional,  Iklim Organisasi  dan  KerjasamaTim  terhadap  Kinerja  Karywan  di  Puri  Saron  Hotel  Seminyak. Journal  OF  Applied  Management  Studies,  01(1),  61--73. http://jamms.triatmamulya.ac.id/index.php/JAMMS/article/view/9

Handoko. (2020). Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Wibowo. (2016). Manajemen kinerja. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.

Sopiah. 2008. Perilaku Organisasi.yogyakarta: Andi.  jurnal Bengkulu.

Hatta, Muhammad, dkk. (2017). Pengaruh Gaya Kepemimpinan, Kerjasama Tim Dan Kompensasi Terhadap Kepuasan Kerja Serta Dampaknya Pada Kinerja Karyawan PT.PLN (Persero) Wilayah Aceh. Jurnal Magister Umum Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala, 1(1), 70-80. Diperoleh dari www.jurnal.unsyiah.ac.id/JMM/article/view/9268

Saputra,  F.,  &  Mahaputra,  M.  R.  (2022).  EFFECT  OF  JOB  SATISFACTION  , EMPLOYEE  LOYALTY  AND  EMPLOYEE  COMMITMENT  ON LEADERSHIP  STYLE  (  HUMAN  RESOURCE  LITERATURE  STUDY  ). Dinasti International Journal of Management Science, 3(4), 762--772.

Afandi, P. (2018). Manajemen sumber daya manusia. Yogyakarta: Zanafa Publishing.

Sutrisno, E. (2019). Manajemen sumber daya manusia. Jakarta: Prenadamedia Group.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun