Mohon tunggu...
Muhammad Ali Murtadlo
Muhammad Ali Murtadlo Mohon Tunggu... Dosen - Dosen IAIN Ponorogo

Muhammad Ali Murtadlo, Salah satu mahasiswa penerima Beasiswa Bidikmisi Tahun 2010, di Jurusan Ahwalus Syakhsiyah (AS), Fakultas Syariah, IAIN Sunan Ampel Surabaya. Lahir di Teleng, Sumberejo, Bojonegoro pada 19 Maret 1993 M. Setelah lulus dari Madrasah Ibtida’iyah Islamiyah (MII) Teleng, melanjutkan pendidikan menengah pertama dan atas selama enam tahun di MAI At-Tanwir, Talun, Bojonegoro. Saat ini sedang giat menulis Artikel, Opini, Esay, Resensi, maupun Puisi. Tulisannya pernah dimuat di beberapa media seperti, Republika, Bali Post, Suara Karya, Sumut Post, Metro Riau, Radar Surabaya, Harian Surya, Duta Masyarakat, Harian Bhirawa, Kabar Indonesia, Rima News, Okezone.com, Lintasgayo, Haluan Kepri,Nu Online, Era Madina dan dimuat di beberapa buletin kampus. Bisa dihubungi di +6285730723885 atau ali_murtadlo22@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menyingkap Gempar Gafatar (Sebuah Pengalaman Pribadi)

18 Januari 2016   08:06 Diperbarui: 1 Desember 2020   10:09 427
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ahmad Musadeq, yang dulunya adalah seorang guru biasa di Jakarta Barat, tetap di proses secara hukum serta di seret ke pengadilan karena dinilai telah melakukan penistaan terhadap agama Islam. Sosok Ahmad Musadeq sendiri, akhirnya divonis 5 tahun penjara karena pengakuan kerasulannya.

Setelah mendengar berita dan informasi seperti itu saya baru sadar bahwa Gafatar merupakan sebuah organisasi keagamaan (aliran sesat) yang berkedok dalam pergerakan sosial. Jangan-jangan ketika melihat foto-foto saya di Puncak Merababu dengan bendera Gafatar itu, orang-orang mengira bahwa saya adalah anggotanya. Maaf ya, saya bukan anggota Gafatar, saya penggemar Avatar!

Bisa juga dibaca di Menyingkap Gempar Gafatar

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun