Teknik keras dan lunak, masing-masing dengan kelebihan dan kekurangannya, dapat digunakan untuk mengurangi dampak abrasi dan mendorong proses akresi. Namun, solusi jangka panjang memerlukan pendekatan yang lebih holistik, seperti pengelolaan zona pesisir terpadu, restorasi ekosistem, dan adaptasi terhadap perubahan iklim. Melalui manajemen yangÂ
cermat dan perhatian terhadap faktor-faktor alami, kita dapat menjaga keseimbangan antara abrasi dan akresi, serta memastikan keberlanjutan pantai bagi generasi mendatang.
Daftar Pustaka
- Bird, E. C. F. (2008). Coastal Geomorphology: An Introduction. Wiley-Blackwell.
- Woodroffe, C. D. (2002). Coasts: Form, Process and Evolution. Cambridge University Press.
- Komar, P. D. (1998). Beach Processes and Sedimentation. Prentice Hall.
- Masselink, G., & Hughes, M. (2003). Introduction to Coastal Processes and Geomorphology. Hodder Arnold.
Artikel ini menguraikan secara mendalam proses abrasi dan akresi dalam pembentukan pantai, serta memberikan wawasan mengenai bagaimana proses tersebut.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H