Mohon tunggu...
Aldo Davin Valdano
Aldo Davin Valdano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Adalah Mahasiswa Teknik Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saya Tertarik Pada Bidang Ilmiah Serta Isu Bumi Dan Kemaritiman

Saya mempunyai hobi olahraga mulai dari bersepeda, mendaki gunung, sepak bola, badminton. Saya juga memiliki bakat sekaligus hobi di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Abrasi dan Akresi, Pembentukan Pantai dalam Jangka Panjang

7 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:40 86
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Alam dan Teknologi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Anthony

Aktivitas manusia seperti pembangunan infrastruktur di sepanjang pantai, seperti tembok laut dan dermaga, dapat memengaruhi pola gelombang dan meningkatkan risiko abrasi pada area tertentu.

Dampak kegiatan abrasi pantai bisa signifikan terhadap lingkungan dan aktivitas manusia. Dalam waktu singkat, abrasi dapat menyebabkan hilangnya lahan pantai, yang kemudian dapat merusak habitat alami flora dan fauna di wilayah pesisir. Selain itu, abrasi dapat mengancam infrastruktur pantai, seperti rumah, jalan, dan fasilitas publik.

Dalam jangka panjang, abrasi dapat mengubah morfologi pantai secara drastis, menyebabkan pantai menjadi semakin sempit dan landai. Penurunan garis pantai karena abrasi juga bisa berdampak pada ekosistem laut di sekitarnya, seperti terumbu karang dan padang lamun, yang sangat tergantung pada kestabilan dan kualitas lingkungan pantai.

Akresi adalah proses deposisi atau penumpukan material sedimen di pantai, yang berlawanan dengan abrasi. Material sedimen yang dibawa oleh gelombang dan arus laut, seperti pasir, lumpur, atau kerikil, akan terendapkan di sepanjang garis pantai, yang mengakibatkan perluasan atau penambahan daratan.

Ada beberapa mekanisme utama yang menyebabkan akresi diantarannya :

Gelombang Laut: Gelombang dengan energi rendah cenderung lebih banyak mengendapkan sedimen di pantai daripada mengikisnya. Gelombang ini sering membawa partikel kecil dan mengendapkannya di zona intertidal (area antara pasang surut).

Arus Laut: Arus pasang surut dan arus pantai juga mengangkut sedimen ke garis pantai. Arus-arus ini dapat mengambil material dari dasar laut dan mendistribusikannya di sepanjang pantai.

Vegetasi Pesisir: Tumbuhan pantai seperti mangrove dan rerumputan laut memiliki peran penting dalam menstabilkan sedimen dan mempromosikan akresi. Akar tanaman ini membantu menjebak partikel-partikel sedimen, sehingga mengurangi kecepatan gelombang dan memungkinkan sedimen lebih mudah terakumulasi.

3.2 Faktor-faktor yang Memengaruhi Akresi

Pasokan Sedimen: Jumlah sedimen yang tersedia di lingkungan pantai sangat penting untuk proses akresi. Sungai-sungai yang mengalir ke laut sering membawa sedimen yang kemudian diendapkan di pantai.

Perubahan Iklim: Kenaikan permukaan laut dan perubahan pola angin yang disebabkan oleh perubahan iklim dapat mempengaruhi pola gelombang dan arus laut, sehingga berdampak pada tingkat akresi di pantai tertentu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun