Mohon tunggu...
Aldo Davin Valdano
Aldo Davin Valdano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Adalah Mahasiswa Teknik Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saya Tertarik Pada Bidang Ilmiah Serta Isu Bumi Dan Kemaritiman

Saya mempunyai hobi olahraga mulai dari bersepeda, mendaki gunung, sepak bola, badminton. Saya juga memiliki bakat sekaligus hobi di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Abrasi dan Akresi, Pembentukan Pantai dalam Jangka Panjang

7 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

7.2 Peningkatan Frekuensi dan Intensitas Badai

Perubahan iklim juga menyebabkan peningkatan frekuensi dan intensitas badai, yang memiliki dampak besar terhadap abrasi pantai. Badai yang lebih kuat menghasilkan gelombang besar yang menghantam pantai dengan energi yang lebih tinggi, mempercepat erosi pantai. Selain itu, badai sering kali menyebabkan gelombang pasang (storm surge), yang dapat menghancurkan ekosistem pantai dan mengikis daratan secara signifikan dalam waktu yang singkat.

7.3 Perubahan Pola Angin dan Arus Laut

Perubahan iklim memengaruhi pola angin dan arus laut global, yang pada gilirannya berdampak pada proses transportasi sedimen di pantai. Arus laut yang berubah dapat memindahkan sedimen dari satu area ke area lain, mengubah keseimbangan antara abrasi dan akresi di sepanjang garis pantai. Selain itu, perubahan arah angin dapat mempengaruhi bentuk dan arah gelombang, yang dapat mempercepat abrasi di beberapa area dan memperlambatnya di area lain.

7.4 Pengasaman Laut dan Dampak pada Ekosistem

Perubahan iklim juga menyebabkan pengasaman laut, yang memengaruhi ekosistem pesisir seperti terumbu karang dan padang lamun. Ekosistem ini penting untuk menstabilkan sedimen dan melindungi pantai dari abrasi. Pengasaman laut dapat merusak terumbu karang, yang mengurangi kemampuan alami pantai untuk menahan gelombang besar dan menyebabkan peningkatan erosi.

 

 

8. Kesimpulan

Proses abrasi dan akresi adalah dua mekanisme utama yang membentuk morfologi pantai dalam jangka panjang. Abrasi mengikis pantai, menyebabkan erosi yang dapat mengancam ekosistem pesisir dan infrastruktur manusia. Di sisi lain, akresi menambah material sedimen ke pantai, memperluas daratan dan memberikan perlindungan alami terhadap gelombang. Kedua proses ini saling mempengaruhi dan sering kali terjadi secara bergantian, menciptakan dinamika yang kompleks di sepanjang garis pantai.

Perubahan iklim, aktivitas manusia, dan faktor-faktor lingkungan lainnya memainkan peran penting dalam menentukan keseimbangan antara abrasi dan akresi. Dengan kenaikan permukaan laut, peningkatan badai, dan perubahan pola arus laut, pantai di seluruh dunia menghadapi tantangan besar. Mitigasi dan manajemen pantai yang berkelanjutan sangat penting untuk melindungi lingkungan pesisir dari ancaman ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun