Mohon tunggu...
Aldo Davin Valdano
Aldo Davin Valdano Mohon Tunggu... Mahasiswa - Saya Adalah Mahasiswa Teknik Kelautan di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Saya Tertarik Pada Bidang Ilmiah Serta Isu Bumi Dan Kemaritiman

Saya mempunyai hobi olahraga mulai dari bersepeda, mendaki gunung, sepak bola, badminton. Saya juga memiliki bakat sekaligus hobi di bidang seni.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Alam & Tekno

Proses Abrasi dan Akresi, Pembentukan Pantai dalam Jangka Panjang

7 Oktober 2024   11:37 Diperbarui: 7 Oktober 2024   11:40 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Konstruksi Pantai: Pembangunan struktur penahan gelombang, seperti pemecah ombak, dapat membantu menahan sedimen yang terbawa oleh arus dan mempercepat proses akresi di kawasan yang rentan.

3.3 Dampak Akresi Akresi dapat memberikan manfaat bagi lingkungan pantai dan manusia. Pantai yang mengalami akresi cenderung lebih luas dan stabil, sehingga memberikan perlindungan alami terhadap badai dan gelombang besar. Ekosistem pesisir lebih mudah terbentuk di daerah yang mengalami akresi karena sedimen menyediakan substrat untuk vegetasi dan kehidupan laut.

Namun, akresi juga dapat menimbulkan masalah, terutama jika terjadi di area yang tidak diinginkan. Penumpukan sedimen berlebihan di mulut sungai atau pelabuhan dapat 

menyulitkan navigasi dan, kadang-kadang, akresi bisa mengganggu aliran sungai atau menimbulkan banjir.

4. Interaksi antara Abrasi dan Akresi

4.1 Pola Pergantian Abrasi dan AkresiDalam kenyataannya, abrasi dan akresi sering kali tidak terjadi secara terpisah. Sebaliknya, kedua proses ini saling mempengaruhi dan dapat bergantian mendominasi garis pantai. Pada musim badai atau cuaca ekstrem, abrasi mungkin lebih dominan dan menyebabkan erosi pantai yang signifikan. Namun, setelah badai mereda, sedimen yang terangkut dapat diendapkan kembali melalui proses akresi.

4.2 Kesetimbangan Dinamis Pantai yang stabil dalam jangka panjang merupakan hasil dari keseimbangan antara abrasi dan akresi. Jika proses akresi lebih dominan, pantai akan cenderung berkembang dan meluas. Sebaliknya, jika abrasi lebih kuat, pantai akan menyusut. Faktor seperti intensitas badai, pasokan sedimen, dan aktivitas manusia sangat berpengaruh terhadap keseimbangan ini.

5. Faktor-faktor Global yang Mempengaruhi Proses Abrasi dan Akresi

5.1 Perubahan Iklim dan Kenaikan Permukaan LautKenaikan permukaan laut yang dipicu oleh pemanasan global merupakan salah satu faktor terbesar yang mempengaruhi proses abrasi dan akresi. Kenaikan permukaan laut meningkatkan energi gelombang yang menerpa pantai, mempercepat abrasi. Pada saat yang sama, kenaikan permukaan laut juga bisa memperlambat atau menghentikan proses akresi, karena pantai kehilangan pasokan sedimen.

5.2 Aktivitas Manusia Pembangunan di wilayah pesisir, seperti reklamasi pantai dan pembangunan pelabuhan, juga memiliki dampak yang signifikan terhadap proses abrasi dan akresi. Struktur buatan manusia dapat memodifikasi arus laut dan pola gelombang, yang akhirnya mempengaruhi distribusi sedimen di pantai.

6. Mitigasi dan Manajemen PantaiUntuk mengurangi dampak negatif dari abrasi dan akresi, berbagai strategi mitigasi telah dikembangkan. Salah satu pendekatan umum adalah dengan memanfaatkan struktur keras, seperti tembok laut dan pemecah gelombang, untuk melindungi pantai dari abrasi. Selain itu, teknik "soft engineering" seperti pengelolaan sedimen alami dan restorasi ekosistem pesisir juga semakin populer karena dianggap lebih berkelanjutan dalam jangka panjang. Untuk mengurangi dampak negatif dari abrasi dan akresi, pendekatan mitigasi sering kali dibagi menjadi dua kategori utama: teknik keras (hard engineering) dan teknik lunak (soft engineering). Masing-masing metode memiliki keunggulan dan tantangan tersendiri, tergantung pada karakteristik pantai, faktor lingkungan, dan kebutuhan lokal.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Lihat Ilmu Alam & Tekno Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun