Jackpot!
Tak melihat ada pilihan lain, pria putus asa itu kemudian meledakkan rompi bom yang dikenakannya. Seketika tubuhnya beserta 3 anak kecil yang dibawanya meledak berkeping-keping dan tertimbun reruntuhan. Sebuah pemandangan yang sangat menyeramkan.
Kembali ke Gedung Putih. Trump beserta jajarannya yang mengikuti operasi penyerangan secara langsung diberitahu bahwa target mereka telah hancur. Mereka semua dengan penuh kecemasan menunggu hasil laporan verifikasi DNA yang dilakukan tim serbu di lokasi saat itu juga. Â
Selang 15 menit kemudian, ketegangan di Ruang Pemantau pecah oleh suara dari radio yang berbunyi, "100 persen meyakinkan jackpot, ganti." Jackpot merupakan kode nama yang diberikan AS kepada al-Baghdadi, kode yang sama seperti yang mereka sematkan kepada pemimpin Al-Qaeda, Osama bin Laden, dalam operasi penyerangan serupa di 2011 lalu.
Usai melakukan verifikasi, tim elit AS itu kemudian menyita berbagai peralatan seperti komputer, ponsel, dan setiap lembar kertas yang ada di dalam bangunan. Hal itu dilakukan untuk mengetahui tentang apa saja dan sejauh mana ISIS merencanakan misi mereka.
Dua jam dari saat mereka pertamakali tiba di lokasi, pasukan AS pun kemudian kembali terbang meninggalkan Suriah. Hal terakhir yang mereka lakukan sebelum pergi adalah meratakan lokasi persembunyian al-Baghdadi dengan tanah. Pesawat tanpa awak (drone) AS melancarkan serangan udara di lokasi tersebut, hanya puing-puing yang tersisa.
Usai menerima kabar bahwa pasukannya berhasil pulang dengan selamat, Trump lantas bergegas meraih ponselnya dan menulis pesan yang membuat penasaran seluruh pengikutnya di Twitter. "Sesuatu yang besar baru saja terjadi!" demikian tulis presiden 73 tahun itu. Cuitan itu lantas menjadi breaking news sementara oleh pelbagai kantor berita seperti Associated Press, Reuters, dan sebagainya.
Selanjutnya, pada Minggu (27/10/2019) pukul 06.27 waktu setempat, Trump memberikan kabar yang mengejutkan tentang kematian sang pemimpin ISIS. "Tadi malam, Amerika Serikat menjatuhkan hukuman pada pemimpin teroris nomor satu dunia," ujar Trump di hadapan para wartawan dalam konferensi pers.
Kemenangan bagi Trump
Abu Bakar al-Baghdadi, yang memiliki nama asli Ibrahim Awwad Ibrahim al-Badri, lahir dari keluarga kelas menengah di Samarra, Irak, pada 1971. Â Selama hidupnya, ia selalu merasa bahwa tujuannya adalah sebagai pemimpin keagamaan.