Mohon tunggu...
aldiirawan
aldiirawan Mohon Tunggu... Lainnya - Calon Sarjana Olahraga

jadilah diri sendiri Menjadi Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sukseskan Mentari Harapan Baru dari Indonesia Timur Menuju PON XX 2021

23 Juli 2021   21:40 Diperbarui: 23 Juli 2021   22:10 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : indonesia.go.id

pekan olahraga nasional ( PON ) sebagai pesta olaharga indonesia yang berlangsung selama 4 tahun sekali sudah tidak terasa di tahun ini pekan olahraga nasional ( PON ) XX

setelah semula ingin digelar ditahun 2020, hanya saja terkendala di awal pandemi covid-19 masuk ke indonesia. Akhirnya PON XX dilaksanakan ditahun ini. Terpilihnya papua sebagai tuan rumah dengan mengalahkan dua calon kuat lainnya yakni aceh dan bali.

Pekan Olahraga Nasional atau PON XX di Papua sudah tinggal dua bulan lebih akan dimulai. Papua terus mempersiapkan diri. Persiapan sudah hampir rampung dan Papua diklaim telah siap menyambut kedatangan para atlet.

PON Papua rencananya akan berlangsung pada 2-15 Oktober 2021. Pertandingan akan dilangsungkan di empat wilayah yakni Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. PON XX di Papua akan berlangsung sukses. menilai tanah Papua telah siap menyambut atlet-atlet dari seluruh provinsi se-Indonesia.

PON Papua sangat menarik karena merupakan perpaduan antara keindahan alam dan budaya yang menyatu dalam sportivitas olahraga.

"Papua telah siap menyambut atlet-atlet nasional untuk berlaga di PON. PON kali ini memang terasa spesial karena Papua memiliki destinasi alam dan budaya yang indah. Maka nanti pertandingan antar cabor olahraga akan terasa menarik, Nantinya, PON ke-20 ini tidak hanya bertujuan untuk melahirkan atlet berkelas dunia, namun juga untuk memajukan industri pariwisata berbasis alam dan juga budaya

 

MASKOT

maskot-60fad1ff675420168b507812.jpeg
maskot-60fad1ff675420168b507812.jpeg
 Mengenal Kangpho & Drawa, Maskot PON Papua

Dua hewan khas Papua, Kangpho dan Drawa menjadi maskot PON XX yang akan dilangsungkan di Papua pada 2020. Kangpho atau kepanjangan dari Kanguru pohon, selama ini populer sebagai satwa khas Australia, nyatanya ada di Papua. Menariknya, Kangpho merupakan jenis kanguru pohon dan satu diantaranya yang sangat terkenal adalah kanguru pohon mantel emas atau nama latinnya Dendrolagus Pulcherrimus.

Kangpho mantel emas merupakan satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Hewan ini memakan buah dan biji-bijian. Bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan, sehingga hewan ini memiliki julukan mantel emas.

Tak hanya Kangpho, Provinsi Papua juga memperkenalkan Drawa atau Burung Cenderawasih dalam peluncuran maskot PON XX di Jayapura. Drawa dalam bahasa ilmiahnya disebut Paradisaea Raggiana adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang 34 cm.

Drawa adalah burung jantang dewasa yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna cokelat tua. Paling uniknya lagi, pada ekor Drawa terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.  

Drawa dan Kangpho dilengkapi dengan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang kebawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran Papua pada pinggangnya.

Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung. "Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

 

Jembatan Youtefa

whatsapp-image-2021-07-23-at-21-31-23-60fad2d51525106e8f02ff93.jpeg
whatsapp-image-2021-07-23-at-21-31-23-60fad2d51525106e8f02ff93.jpeg
Jembatan merah Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa menghubungkan Kota Jayapura, Kampung Hamadi, dan Distrik Muara Tami. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua. Jembatan itu memiliki total panjang 11,6 km yang terdiri atas 433 m bentang tengah, 900 m jembatan pendekat sisi Youtefa, 320 m jalan pendekat sisi Hamadi, dan 9.950 m jalan akses.

Jembatan ini mampu memperpendek jarak tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kawasan pemerintahan Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Namun, bila melewati Jembatan Youtefa maka jaraknya menjadi sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Ketika meresmikan Jembatan Youtefa, jembatan itu merupakan tonggak sejarah di Papua. Bukan hanya sebagai simbol pemersatu Indonesia sebagai bangsa, jembatan itu juga merupakan sumpah membangun tanah Papua. "Papua harus maju seperti wilayah lainnya di Indonesia. Jembatan Youtefa akan menumbuhkan embrio pusat kawasan ekonomi baru di wilayah perbatasan Skouw karena setelah pembangunan PLBN akan dilanjutkan dengan pasar dan kios. Jembatan ini juga akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2020. Jembatan ikonik berwarna merah dengan nilai konstruksi Rp1,8 triliun itu tak hanya terlihat cantik dan megah saat proses pembangunan selesai. Jembatan itu juga mengantongi dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) saat masa konstruksi berlangsung. Rekor pertama untuk pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor kedua untuk pemasangan jembatan rangka baja dengan bentuk utuh terpanjang.

keberadaan jembatan juga akan mengendalikan laju perkembangan Kota Jayapura di bagian Barat yang berupa pegunungan dan sangat berisiko merusak hutan sebagai daerah tangkapan air bagi keberlanjutan Kota Jayapura. "Jembatan ini akan lebih mengarahkan pengembangan Kota Jayapura ke kawasan Koya,

Pengembangan selanjutnya dari kawasan sekitar Jembatan Holtekamp, merupakan untuk wisata air karena didukung dengan pemandangan teluk dan perbukitan. Jembatan Holtekamp juga akan memperpendek jarak dan waktu tempuh menuju kawasan Koya sebagai venue beberapa cabang olahraga dalam Pekan Olahraga Nasional (PON) 2020 di Papua. Rencananya juga Teluk Youtefa ini akan menjadi venue pertandingan dayung pada PON 2020 Papua.

Stadion Lukas enembe 

stadion-60fad30c152510134b632fe2.jpeg
stadion-60fad30c152510134b632fe2.jpeg
Mungkin stadion dulu nya bernama stadion papua bangkit, sekarang berubah nama menjadi stadion lukas enembe yang telah di resmikan pada 23 oktober 2020. Stadion ini memiliki kapasitas 40.000 tempat duduk, di mana setiap tempat duduk sudah memiliki kursi untuk satu orang (single seat). Stadion ini menjadi salah satu stadion dengan kapasitas terbesar di Pasifik dengan menempati kawasan seluas 13,7 hektar.

 

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Republik Indonesia juga melakukan persiapan pembangunan untuk empat area olahraga, yakni Arena Aquatic,  Istana Olahraga (Istora) Papua Bangkit di Kawasan Olahraga Kampung Harapan, Distrik Sentani Timur, Arena Cricket, dan lapangan hoki dalam dan luar ruangan di Kampung Doyo Baru, Distrik Waibu. Kampung Harapan juga dilengkapi dengan fasilitas pendukung, termasuk wisma atlet dan lapangan latihan.

 

Cabang olahraga 

 

cabor-60fad3631525102025645bc4.jpeg
cabor-60fad3631525102025645bc4.jpeg
 Sebanyak 56 cabang olahraga akan dipertandingkan di empat daerah yaitu Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Kabupaten Mimika, dan Kabupaten Merauke. Hal ini ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan KONI Nomor 100 Tahun 2019. Sebelumnya, KONI Pusat menetapkan sejumlah 47 cabang olahraga yang akan dipertandingkan, namun dikembalikan menjadi jumlah semula, yakni 56, menyesuaikan kemampuan tuan rumah penyelenggara. 10 cabang olahraga yang sempat dihapus adalah: balap sepeda, bridge, dansa, gateball, golf, petanque, ski air, soft tenis, tenis meja, dan woodball. Sementara olahraga elektronik atau eSports akan juga dipertandingkan, tetapi sebagai cabang ekshibisi.

 

  • Aerosport ( dirgantara )
  • Aeromodelling
  • Layang gantung
  • Peralayang
  • Terbang layang
  • Terjun payung
  • Akuatik
  • Loncat indah
  • Renang
  • Renang perairan terbuka
  • Renang artistik
  • Pola air
  • Anggar
  • Angkat berat, angkat besi, dan binaraga, Bisbol dan sofbol, Balap motor, Billiar, Bola basket, Bola tangan, Bola voli : Dalam ruangan ( indoor ), Pantai ( pasir )
  • Bulutangkis, Catur, Dayung, kano, perahu naga, gulat, Hoki lapangan dan hoki ruangan, Judo, Karate, Kempo, Kriket, Layar, Menembak, Muaythai, Panahan, Panjat tebing, Pencak silat, Rugbi tujuh, Selam laut dan kolam, Senam aerobik,artistik dan ritmik, Sepak bola dan futsal, Sepak takraw, Sepatu roda, Taekwondo, Tarung derajat, Tenis, Tinju, Wushu dan esport

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun