Mohon tunggu...
aldiirawan
aldiirawan Mohon Tunggu... Lainnya - Calon Sarjana Olahraga

jadilah diri sendiri Menjadi Lebih Baik

Selanjutnya

Tutup

Olahraga

Sukseskan Mentari Harapan Baru dari Indonesia Timur Menuju PON XX 2021

23 Juli 2021   21:40 Diperbarui: 23 Juli 2021   22:10 803
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar : indonesia.go.id

Dua hewan khas Papua, Kangpho dan Drawa menjadi maskot PON XX yang akan dilangsungkan di Papua pada 2020. Kangpho atau kepanjangan dari Kanguru pohon, selama ini populer sebagai satwa khas Australia, nyatanya ada di Papua. Menariknya, Kangpho merupakan jenis kanguru pohon dan satu diantaranya yang sangat terkenal adalah kanguru pohon mantel emas atau nama latinnya Dendrolagus Pulcherrimus.

Kangpho mantel emas merupakan satwa marsupial atau mamalia yang memiliki kantung di perutnya. Hewan ini memakan buah dan biji-bijian. Bagian pipi, leher, dan kakinya dihiasi warna kuning keemasan, sehingga hewan ini memiliki julukan mantel emas.

Tak hanya Kangpho, Provinsi Papua juga memperkenalkan Drawa atau Burung Cenderawasih dalam peluncuran maskot PON XX di Jayapura. Drawa dalam bahasa ilmiahnya disebut Paradisaea Raggiana adalah jenis burung pengicau berukuran sedang dengan panjang 34 cm.

Drawa adalah burung jantang dewasa yang memiliki hiasan didominasi warna merah, jingga dan warna campuran antara merah dan jingga pada bagian sisi perutnya. Sementara bulu bagian dada berwarna cokelat tua. Paling uniknya lagi, pada ekor Drawa terdapat dua buah tali yang panjang berwarna hitam.  

Drawa dan Kangpho dilengkapi dengan rumbai dari kulit kayu atau akar pohon untuk menutupi bagian pinggang kebawah yang juga dilengkapi dengan hiasan ukiran Papua pada pinggangnya.

Kangpho dan Drawa mengenakan ikat kepala khas Papua yang berbentuk rumbai dan kerucut menyerupai gambaran pegunungan tengah Papua yang dikelilingi oleh gunung. "Rumbai pada pinggang Drawa dan Kangpho biasa digunakan oleh perempuan dan laki-laki yang melambangkan sambutan hangat dan penuh keakraban di tanah Papua.

 

Jembatan Youtefa

whatsapp-image-2021-07-23-at-21-31-23-60fad2d51525106e8f02ff93.jpeg
whatsapp-image-2021-07-23-at-21-31-23-60fad2d51525106e8f02ff93.jpeg
Jembatan merah Youtefa membentang di atas Teluk Youtefa menghubungkan Kota Jayapura, Kampung Hamadi, dan Distrik Muara Tami. Jembatan ini merupakan jembatan pelengkung baja terpanjang di Papua. Jembatan itu memiliki total panjang 11,6 km yang terdiri atas 433 m bentang tengah, 900 m jembatan pendekat sisi Youtefa, 320 m jalan pendekat sisi Hamadi, dan 9.950 m jalan akses.

Jembatan ini mampu memperpendek jarak tempuh dari Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami dan Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Skouw. Sebelum jembatan ini dibangun, perjalanan dari kawasan pemerintahan Kota Jayapura menuju Distrik Muara Tami menempuh jarak sejauh 35 km dengan waktu tempuh sekitar 1 jam. Namun, bila melewati Jembatan Youtefa maka jaraknya menjadi sekitar 12 km dengan waktu tempuh sekitar 15 menit.

Ketika meresmikan Jembatan Youtefa, jembatan itu merupakan tonggak sejarah di Papua. Bukan hanya sebagai simbol pemersatu Indonesia sebagai bangsa, jembatan itu juga merupakan sumpah membangun tanah Papua. "Papua harus maju seperti wilayah lainnya di Indonesia. Jembatan Youtefa akan menumbuhkan embrio pusat kawasan ekonomi baru di wilayah perbatasan Skouw karena setelah pembangunan PLBN akan dilanjutkan dengan pasar dan kios. Jembatan ini juga akan digunakan sebagai sarana pendukung dalam kegiatan Pekan Olahraga Nasional (PON) pada 2020. Jembatan ikonik berwarna merah dengan nilai konstruksi Rp1,8 triliun itu tak hanya terlihat cantik dan megah saat proses pembangunan selesai. Jembatan itu juga mengantongi dua rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) saat masa konstruksi berlangsung. Rekor pertama untuk pengiriman jembatan rangka baja utuh dengan jarak terjauh dan rekor kedua untuk pemasangan jembatan rangka baja dengan bentuk utuh terpanjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun