Karena memakai nama pecandu yang sudah mati sebagai alasan membunuh itu dzalim.
Kami memang pecandu tapi kami dibesarkan oleh tangan tangan hebat. Yang mengajari kami akan pentingnya kata maaf dan kasih sayang.
Kami pecandu bukan pendendam. Kami dinista dan dibenci oleh semua orang Indonesia bahkan dicap dan distigma sebagai criminal dan dimasukan kepenjara. Tapi itulah kelebihan kami sebagai pecandu. Kami masih bisa memaafkan dan mendoakan kalian semua agar tidak ada keluarga kalian yang diperlakukan seeperti kami. Smoga tuhan mendengar DOA tulus dari kami pecandu yang kalian benci.
Makanya kami mewakili para teman dan sahabat serta karabat kami pecandu yang sudah meninggal memohon jika perlu saya meminta tolong jangan kalian bawa nama mereka yang sudah kalian dzolimi benci dimasukan penjara dan mati. Lalu mau kau usik lagi mereka. ??
Biadab kalian.. Kenapa Kalian tidak pakai saja nama nenek kakek atau leluhur kalian untuk membunuh kurir kurir itu.
Enough. Cukuplah kalian mencap atau menstigma mereka sebagai kriminal.
Dan jangan lagi kalian cap pecandu yang meninggal sebagai pendendam dan pembunuh karna kalian pakai nama mereka untuk alasan untuk membunuh.
Kalian telah sekali lagi membuat para IBU mereka pecandu meneteskan air matanya. Karna mereka yakin telah mengajarkan anak anaknya kata maaf dan bukan jadi pendendam dan pembunuh. Istigfarlah.
Jika memang kalian peduli maka jangan kalian kirim mereka nyawa. Mereka tidak mau nyawa itu.
Yang mereka butuhkan hanya DOA dan jika memang benar benar peduli maka maka BUKTIKAN.! selamatkan para pecandu lain yang saat ini masih dikriminalisasi dan masih dalam penjara.
Kepada bapak president repubik ini saya ingin bertanya apakah bapak peduli dengan 15.000 pecandu yang sudah mati itu sehingga bapak mengatasnamakan mereka dalam setiap eksekusi?.