Di era globalisasi saat ini, identitas nasional suatu bangsa sering terjadi ketidakstabilan yang dapat membahayakan kesatuan bangsa. Pesatnya informasi membuat generasi muda lebih mudah terpapar oleh nilai-nilai dan budaya asing.Â
Hal tersebut memunculkan kekhawatiran memudarnya identitas nasional yang telah diwariskan oleh para pendahulu. Akan tetapi, bagaimana cara mengatasinya? Dalam artikel ini, kita akan membahas ancaman terhadap identitas nasional Indonesia, faktor-faktor yang mempengaruhinya, dan upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan warisan budaya.
Pengertian Identitas Nasional
Identitas nasional merupakan konsep yang sangat penting dalam membentuk kesatuan dan kebanggaan suatu bangsa. Sebagaimana dijelaskan, identitas nasional terdiri dari dua komponen utama, yaitu identitas dan nasional. Identitas sendiri merujuk pada ciri-ciri atau tanda yang membedakan satu entitas dengan entitas lainnya. Ciri-ciri ini bisa berupa nilai-nilai budaya, bahasa, agama, tradisi, dan sebagainya, yang mencirikan suatu kelompok atau bangsa tertentu.Â
Sementara itu, kata nasional merujuk pada aspek yang lebih luas, yakni identitas yang melekat pada kelompok besar yang terikat oleh kesamaan dalam berbagai dimensi, seperti budaya, agama, sejarah, dan cita-cita. Hal ini menciptakan suatu rasa kebersamaan dan kesatuan di antara anggota bangsa.
 Identitas nasional bukan hanya soal simbol-simbol negara seperti bendera, lagu kebangsaan, atau lambang negara, tetapi juga mencakup berbagai nilai dasar yang dipegang oleh masyarakat bangsa tersebut. Misalnya, nilai persatuan, demokrasi, toleransi, dan gotong royong yang sering menjadi bagian dari identitas nasional banyak bangsa.
Unsur Pembentuk Identitas NasionalÂ
Proses pembentukan identitas nasional lazimnya membutuhkan waktu yang panjang, karena identitas nasional merupakan hasil kesepakatan masyarakat suatu bangsa. Dari proses tersebut maka, identitas nasional terbentuk melalui unsur yang saling terkait, yang mencerminkan keunikan dan karakteristik suatu bangsa. Beberapa unsur utama yang membentuk identitas nasional antara lain:
Sejarah
Sejarah suatu bangsa mencakup perjalanan panjang dari masa lalu yang membentuk karakter dan identitas bangsa tersebut. Peristiwa-peristiwa penting dalam sejarah, seperti perjuangan untuk kemerdekaan, konflik besar, atau tonggak-tonggak kebijakan yang menentukan arah bangsa, sehingga mengajarkan nilai-nilai perjuangan, persatuan, dan semangat nasionalisme yang diwariskan dari generasi ke generasi.. Indonesia telah mengalami penjajahan selama ratusan tahun. Maka dari itu, rasa senasib seperjuangan muncul sampai Indonesia mendapatkan kemerdekaannya. Dari sanalah identitas nasional terbentuk, yaitu pada saat Sumpah Pemuda 1928, para pemuda mengaku sebagai putra putri Indonesia.ÂBudaya
Budaya adalah kumpulan tradisi, kebiasaan, seni, dan nilai-nilai yang diwariskan secara turun-temurun dalam suatu masyarakat. Budaya sendiri mencakup berbagai aspek seperti tarian, musik, pakaian, makanan, dan ritual keagamaan yang khas. Kebudayaan di Indonesia sangatlah beragam dari Sabang sampai Merauke. Sehingga, budaya nasional menjadi representasi keunikan bangsa dan berperan penting dalam menciptakan rasa kebanggaan serta identitas kolektif.Suku
Suku adalah golongan sosial khusus yang bersifat askriptif atau ada sejak lahir. Coraknya mirip dengan golongan umur dan jenis kelamin. Di Indonesia sendiri memiliki banyak sekali suku dan kelompok etnis dengan 300 dialek bahasa. Jadi, selain budaya, keberagaman suku yang ada di Indonesia menjadikannya dikenal sebagai negara yang kaya akan sukunya. Namun, tetap satu padu.Bahasa
Bahasa merupakan unsur penting dalam identitas nasional karena ia berfungsi sebagai alat komunikasi utama antar warga negara. Bahasa juga menjadi sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya dan sejarah suatu bangsa. Indonesia sendiri mempunyai banyak bahasa daerah, namun Bahasa Indonesia menjadi pemersatu bangsa sehingga dikenalkan sebagai identitas nasional. Dengan begitu, bahasa Indonesia menjadi simbol persatuan dan kekuatan kebangsaan, serta mencerminkan cara pandang dan pola pikir masyarakatnya.Nilai-Nilai Luhur
Nilai-nilai luhur adalah prinsip-prinsip moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam suatu bangsa, seperti kejujuran, keadilan, gotong royong, dan toleransi. Nilai-nilai ini yang membentuk perilaku masyarakat dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks identitas nasional, nilai-nilai luhur berfungsi sebgai dasar yang mengikat warga negara untuk hidup dalam harmoni dan bekerjasama demi kemajuan bangsa.
Ancaman terhadap Identitas Nasional
1.  Globalisasi Budaya:
Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Lokal. Globalisasi juga membuka peluang bagi kebudayaan lokal untuk lebih dikenal di kancah internasional. Banyak seniman dan budayawan Indonesia yang berhasil memperkenalkan kebudayaan lokal, seperti seni tari, musik tradisional, dan kerajinan tangan, ke dunia internasional melalui berbagai ajang kebudayaan.
Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi tidak selalu membawa dampak negatif, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.
Dominasi budaya pop asing, pergeseran minat terhadap produk lokal. Saat ini, budaya pop asing, seperti musik, film, dan fashion dari negara-negara seperti Amerika, Korea Selatan, dan Jepang, sangat berpengaruh terhadap masyarakat di berbagai negara, terutama generasi muda. Pengaruh ini sering kali membuat budaya lokal terlupakan, karena banyak yang lebih tertarik pada budaya asing, seperti K-pop di Indonesia atau film Hollywood yang lebih populer dibandingkan film lokal.
Akibatnya, identitas budaya nasional bisa tergerus. Selain itu, globalisasi juga mempengaruhi pergeseran minat terhadap produk lokal. Produk asing sering dianggap lebih modern atau berkualitas, sehingga banyak orang memilih barang-barang internasional seperti elektronik atau pakaian, mengabaikan produk dalam negeri yang seharusnya juga memiliki kualitas baik. Hal ini mengurangi rasa bangga terhadap produk lokal dan bisa melemahkan perekonomian domestik, serta mengikis identitas nasional yang seharusnya tercermin dari penggunaan produk lokal.
2. Â Â Perkembangan Teknologi:
Peran media sosial dalam membentuk opini dan perilaku. Media sosial telah menjadi alat penting dalam komunikasi digital yang mempengaruhi opini publik. Melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, informasi dapat disebarkan dengan cepat dan luas, yang secara signifikan memengaruhi pandangan dan sikap masyarakat.
Kecepatan penyebaran informasi ini memungkinkan tren, isu, atau ide dapat berkembang dengan sangat cepat, sering kali tanpa proses verifikasi yang memadai. Hal ini bisa berisiko, karena informasi yang salah atau hoaks bisa dengan mudah menyebar dan memengaruhi persepsi publik. Di sisi lain, media sosial juga memberikan ruang untuk diskusi terbuka, meningkatkan kesadaran tentang isu sosial, politik, dan budaya, serta memobilisasi aksi sosial.
Hoax dan disinformasi yang dapat merusak tatanan sosial. Hoax dan disinformasi dapat merusak tatanan sosial dengan menyebarkan informasi palsu yang menyebabkan kebingungan dan keresahan di masyarakat. Hoax, yang sengaja dibuat untuk menipu, dan disinformasi, informasi salah yang tidak diverifikasi, bisa memperburuk polarisasi antar kelompok dan mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi.
Dampaknya termasuk meningkatkan perpecahan sosial, mengarah pada kekerasan, dan menghambat proses demokrasi dengan mempengaruhi opini publik secara negatif. Oleh karena itu, penting untuk lebih kritis dalam menyaring informasi dan mendukung upaya edukasi serta regulasi untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah.
3. Â Â Modernisasi:
Pergeseran nilai tradisional akibat urbanisasi dan industrialisasi. Pergeseran nilai tradisional akibat urbanisasi dan industrialisasi terjadi karena perubahan gaya hidup masyarakat dari yang awalnya berpusat pada tradisi dan kebersamaan, menjadi lebih individualistis dan modern.
 Urbanisasi membawa masyarakat pedesaan ke kota, sehingga nilai-nilai seperti gotong royong dan norma adat sering tergeser oleh budaya kota yang efisien tetapi kurang personal. Industrialisasi juga mengubah pola kerja dan hubungan sosial menjadi lebih fokus pada produktivitas.
Dampak dari modernisasi bisa positif dan negatif. Dampak positifnya, seperti meningkatnya pendidikan, kesetaraan, dan inovasi, tetapi juga ada sisi negatif, seperti melemahnya solidaritas sosial dan hilangnya identitas budaya lokal. Upaya mempertahankan nilai tradisional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelestarian budaya, dan mengadaptasi nilai-nilai tersebut agar relevan di era modern.
Contoh dari modernisasi
a. Hilangnya Kearifan Lokal
Tradisi bercocok tanam secara gotong royong mulai ditinggalkan karena banyak masyarakat desa pindah ke kota untuk bekerja di sektor industri. Keterampilan seperti pembuatan kain tenun atau kerajinan tangan tradisional tergantikan oleh produk pabrik yang lebih murah dan cepat diproduksi.
b. Perubahan Gaya Hidup
Pola makan berubah dari makanan rumahan yang sehat ke makanan cepat saji karena gaya hidup kota yang sibuk. Masyarakat yang sebelumnya banyak berinteraksi secara langsung dengan tetangga kini lebih banyak berkomunikasi melalui media sosial, mengurangi kehangatan hubungan sosial.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Identitas Nasional
Pendidikan
Pendidikan memiliki peran yang sangat esensial dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi penerus bangsa. Pendidikan tidak hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sebagai pembentuk karakter seseorang. Dengan begitu, melalui pendidikan nilai kebangsaan, kita dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran bangsa, serta pemahaman terhadap budaya dan sejarah bangsa sejak dini.
Keluarga
Keluarga adalah salah satu komponen sosial pertama yang mempunyai peran penting dalam pembentukan karakter dan identitas seorang anak. Lingkungan keluarga menjadi tempat yang paling awal bagi anak-anak untuk belajar nilai-nilai kehidupan, salah satunya adalah nilai kebangsaan. Sehingga dalam keluarga, setidaknya peran orang tua dapat memberikan penanaman nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya. Dengan begitu nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang dipelajari di lingkungan keluarga inilah yang akan membentuk dasar kepribadian anak.
Pemerintah
Pemerintah memiliki wewenang yang sangat penting untuk melestarikan budaya dan sejarah bangsa. Melalui berbagai kebijakan publik yang mendukung pendidikan nilai kebangsaan, alokasi anggaran untuk melestarikan dan mengembangkan sektor kebudayaan, dan melakukan kerjasama dengan masyarakat mengenai pelestarian budaya dan sejarah. Dengan begitu, identitas nasional kita akan tetap terjaga dan meminimalisir terjadinya pemudaran identitas nasional.
Media Massa
Media massa memiliki dominasi yang besar terhadap perubahan akan rasa cinta terhadap budayanya sendiri. Banyak warga negara kita yang menganggap budaya asing lebih kekinian dan keren, sedangkan budaya kita sendiri atau budaya lokal dianggap sudah ketinggalan zaman dan kuno. Seperti dance-dance K-Pop, kebaya Korean style, makanan ala Korea, Jepang, ataupun dari negara lain, dan musik-musik luar negeri lainnya, generasi sekarang lebih menggemarinya daripada kebudayaan yang ada di Indonesia sendiri.Â
Upaya Pelestarian Identitas Nasional
Di tengah arus globalisasi yang sangat pesat, kita perlu adanya upaya untuk melestarikan identitas nasional, agar identitas nasional tidak memudar dan hilang. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan identitas nasional, diantaranya adalah pendidikan, pelestarian budaya, penguatan media lokal, dan partisipasi masyarakat. Berikut adalah penjelasan upaya pelestarian identitas nasional:
Pendidikan
Pendidikan adalah salah satu tonggak dalam pelestarian identitas nasional. Melalui pendidikan juga, generasi muda mendapatkan pengetahuan mengenai nilai-nilai kebangsaan yang harus dipahami dan diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
a. Integrasi nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum
Penerapan integrasi nilai-nilai kebangsaan dalam kurikulum sangat diperlukan untuk memastikan bahwa siswa paham dan dapat menghargai identitas nasional bangsa mereka. Sehingga kurikulum pendidikan di Indonesia perlu memperkaya materi-materi yang sesuai dengan nilai-nilai maupun unsur-unsur kebangsaan, serta nilai-nilai luhur seperti kejujuran, gotong royong, dan toleransi. Sejarah budaya dan perjuangan para pahlawan hingga unsur-unsur pembentuk bangsa juga perlu dimasukkan dalam kurikulum, agar dapat menanamkan rasa cinta tanah air dan bangga terhadap budaya bangsa pada generasi muda.
b. Pembelajaran sejarah dan budaya lokal
Agar generasi penerus bangsa dapat memahami budaya yang ada pada bangsanya, maka dalam dunia pendidikan juga perlu memberikan pembelajaran sejarah dan budaya lokal. Melalui pembelajaran ini juga, siswa dapat belajar tentang tradisi dan kebudayaan yang ada pada daerah mereka masing-masing.
Pelestarian Budaya
Pelestarian budaya sangatlah penting untuk menjaga identitas nasional. Kegiatan seni dan budaya tradisional perlu didukung supaya tetap lestari di masyarakat dan dapat diwariskan ke generasi penerus bangsa.Â
a. Mendukung kegiatan seni dan budaya tradisional.
Kesenian tradisional di Indonesia memiliki beragam ekspresi budaya seperti tari, teater, dan kerajinan tangan. Mendukung kegiatan-kegiatan kesenian tersebut dengan kita belajar bagaimana caranya menari tradisional, membuat kerajinan tangan, serta berakting teater kesenian daerah seperti ludruk, ketoprak, ataupun wayang orang. Kita juga dapat mengadakan festival budaya untuk menarik perhatian masyarakat, dalam mengadakan festival ini kita dapat menjadi promosi bagi para seniman lokal. Menyelenggarakan pelatihan ataupun workshop juga dapat memberikan ruang bagi generasi muda untuk menguasai keterampilan tersebut sekaligus memahami nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Dengan begitu kita dapat melestarikan warisan budaya bangsa kita, mengenalkan dan mewariskan budaya tersebut kepada anak cucu kita nanti.
b. Melindungi warisan budaya tak benda.
Warisan budaya tak benda yang dimiliki oleh bangsa Indonesia sangatlah banyak, warisan tersebut berupa cerita rakyat, lagu-lagu daerah, dan ritual adat. Dalam melakukan upaya pelestarian identitas pemerintah dan masyarakat memiliki peran penting untuk melindungi warisan budaya yang telah ada agar tidak punah. Dengan melakukan dokumentasi dan pengakuan resmi dari pemerintah, maka warisan budaya kita dapat terjaga dengan aman.
Penguatan Media Lokal
Media memiliki peran penting dalam menyebarluaskan informasi mengenai identitas nasional. Media lokal dapat berfungsi sebagai penghubung antara masyarakat dengan kebudayaan yang ada. Dengan memperbanyak membuat berita maupun konten yang berkualitas bagi media lokal mengenai identitas nasional maupun seni budaya lokal, dapat meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan identitas nasional. Misalnya dengan membuat program dokumenter bersama tokoh budaya setempat, meliput acara-acara seni tradisional maupun festival budaya, dan wawancara dengan para seniman lokal.
Partisipasi Masyarakat
Partisipasi aktif masyarakat juga sangat diperlukan untuk upaya pelestarian identitas nasional. Hal yang dapat dilakukan adalah dengan membiasakan diri menerapkan nilai-nilai budaya maupun nilai-nilai pancasila di kehidupan sehari-hari, mengadakan kegiatan sosialisasi dan kampanye kesadaran akan pentingnya melestarikan identitas nasional. Pada kegiatan pelestarian, masyarakat juga perlu dilibatkan secara langsung ketika mengadakan festival budaya maupun pembentukan komunitas budaya. Dengan begitu masyarakat dapat saling berbagi pengetahuan dan pengalaman.
Kesimpulan
Identitas nasional adalah warisan budaya yang sangat berharga bagi suatu bangsa. Di era globalisasi saat ini, ancaman terhadap identitas nasional semakin nyata. Sehingga, kita harus melakukan upaya pelestarian identitas nasional, agar penerus generasi bangsa kita tetap mempunyai identitas nasional negaranya. Melalui pendidikan, pelestarian budaya, dan partisipasi aktif masyarakat, kita dapat melindungi dan memperkuat identitas nasional Indonesia agar tetap relevan di masa depan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H