Hoax dan disinformasi yang dapat merusak tatanan sosial. Hoax dan disinformasi dapat merusak tatanan sosial dengan menyebarkan informasi palsu yang menyebabkan kebingungan dan keresahan di masyarakat. Hoax, yang sengaja dibuat untuk menipu, dan disinformasi, informasi salah yang tidak diverifikasi, bisa memperburuk polarisasi antar kelompok dan mengurangi kepercayaan publik terhadap institusi.
Dampaknya termasuk meningkatkan perpecahan sosial, mengarah pada kekerasan, dan menghambat proses demokrasi dengan mempengaruhi opini publik secara negatif. Oleh karena itu, penting untuk lebih kritis dalam menyaring informasi dan mendukung upaya edukasi serta regulasi untuk mengurangi penyebaran informasi yang salah.
3. Â Â Modernisasi:
Pergeseran nilai tradisional akibat urbanisasi dan industrialisasi. Pergeseran nilai tradisional akibat urbanisasi dan industrialisasi terjadi karena perubahan gaya hidup masyarakat dari yang awalnya berpusat pada tradisi dan kebersamaan, menjadi lebih individualistis dan modern.
 Urbanisasi membawa masyarakat pedesaan ke kota, sehingga nilai-nilai seperti gotong royong dan norma adat sering tergeser oleh budaya kota yang efisien tetapi kurang personal. Industrialisasi juga mengubah pola kerja dan hubungan sosial menjadi lebih fokus pada produktivitas.
Dampak dari modernisasi bisa positif dan negatif. Dampak positifnya, seperti meningkatnya pendidikan, kesetaraan, dan inovasi, tetapi juga ada sisi negatif, seperti melemahnya solidaritas sosial dan hilangnya identitas budaya lokal. Upaya mempertahankan nilai tradisional bisa dilakukan melalui pendidikan, pelestarian budaya, dan mengadaptasi nilai-nilai tersebut agar relevan di era modern.
Contoh dari modernisasi
a. Hilangnya Kearifan Lokal
Tradisi bercocok tanam secara gotong royong mulai ditinggalkan karena banyak masyarakat desa pindah ke kota untuk bekerja di sektor industri. Keterampilan seperti pembuatan kain tenun atau kerajinan tangan tradisional tergantikan oleh produk pabrik yang lebih murah dan cepat diproduksi.
b. Perubahan Gaya Hidup
Pola makan berubah dari makanan rumahan yang sehat ke makanan cepat saji karena gaya hidup kota yang sibuk. Masyarakat yang sebelumnya banyak berinteraksi secara langsung dengan tetangga kini lebih banyak berkomunikasi melalui media sosial, mengurangi kehangatan hubungan sosial.
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Identitas Nasional
Pendidikan
Pendidikan memiliki peran yang sangat esensial dalam menanamkan nilai-nilai kebangsaan pada generasi penerus bangsa. Pendidikan tidak hanya sekedar berbagi ilmu pengetahuan, akan tetapi juga sebagai pembentuk karakter seseorang. Dengan begitu, melalui pendidikan nilai kebangsaan, kita dapat menumbuhkan rasa cinta tanah air, kesadaran bangsa, serta pemahaman terhadap budaya dan sejarah bangsa sejak dini.
Keluarga
Keluarga adalah salah satu komponen sosial pertama yang mempunyai peran penting dalam pembentukan karakter dan identitas seorang anak. Lingkungan keluarga menjadi tempat yang paling awal bagi anak-anak untuk belajar nilai-nilai kehidupan, salah satunya adalah nilai kebangsaan. Sehingga dalam keluarga, setidaknya peran orang tua dapat memberikan penanaman nilai-nilai luhur kepada anak-anaknya. Dengan begitu nilai-nilai, sikap, dan perilaku yang dipelajari di lingkungan keluarga inilah yang akan membentuk dasar kepribadian anak.
Pemerintah
Pemerintah memiliki wewenang yang sangat penting untuk melestarikan budaya dan sejarah bangsa. Melalui berbagai kebijakan publik yang mendukung pendidikan nilai kebangsaan, alokasi anggaran untuk melestarikan dan mengembangkan sektor kebudayaan, dan melakukan kerjasama dengan masyarakat mengenai pelestarian budaya dan sejarah. Dengan begitu, identitas nasional kita akan tetap terjaga dan meminimalisir terjadinya pemudaran identitas nasional.