Mohon tunggu...
aldianajuanga
aldianajuanga Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya seorang mahasiswa Teknologi Pendidikan di Universitas Negeri Surabaya

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Identitas Nasional, Warisan Budaya yang Terancam Hilang

3 Desember 2024   09:55 Diperbarui: 3 Desember 2024   10:51 35
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Bahasa
Bahasa merupakan unsur penting dalam identitas nasional karena ia berfungsi sebagai alat komunikasi utama antar warga negara. Bahasa juga menjadi sarana untuk mentransmisikan nilai-nilai budaya dan sejarah suatu bangsa. Indonesia sendiri mempunyai banyak bahasa daerah, namun Bahasa Indonesia menjadi pemersatu bangsa sehingga dikenalkan sebagai identitas nasional. Dengan begitu, bahasa Indonesia menjadi simbol persatuan dan kekuatan kebangsaan, serta mencerminkan cara pandang dan pola pikir masyarakatnya.

  • Nilai-Nilai Luhur
    Nilai-nilai luhur adalah prinsip-prinsip moral dan etika yang dijunjung tinggi dalam suatu bangsa, seperti kejujuran, keadilan, gotong royong, dan toleransi. Nilai-nilai ini yang membentuk perilaku masyarakat dan menjadi pedoman dalam kehidupan sehari-hari. Dalam konteks identitas nasional, nilai-nilai luhur berfungsi sebgai dasar yang mengikat warga negara untuk hidup dalam harmoni dan bekerjasama demi kemajuan bangsa.

  • Ancaman terhadap Identitas Nasional

    1.    Globalisasi Budaya:

    • Dampak Negatif Globalisasi Terhadap Nilai-Nilai Lokal. Globalisasi juga membuka peluang bagi kebudayaan lokal untuk lebih dikenal di kancah internasional. Banyak seniman dan budayawan Indonesia yang berhasil memperkenalkan kebudayaan lokal, seperti seni tari, musik tradisional, dan kerajinan tangan, ke dunia internasional melalui berbagai ajang kebudayaan.

    • Hal ini menunjukkan bahwa globalisasi tidak selalu membawa dampak negatif, tetapi juga bisa menjadi sarana untuk mempromosikan kekayaan budaya Indonesia kepada dunia.

    • Dominasi budaya pop asing, pergeseran minat terhadap produk lokal. Saat ini, budaya pop asing, seperti musik, film, dan fashion dari negara-negara seperti Amerika, Korea Selatan, dan Jepang, sangat berpengaruh terhadap masyarakat di berbagai negara, terutama generasi muda. Pengaruh ini sering kali membuat budaya lokal terlupakan, karena banyak yang lebih tertarik pada budaya asing, seperti K-pop di Indonesia atau film Hollywood yang lebih populer dibandingkan film lokal.

    • Akibatnya, identitas budaya nasional bisa tergerus. Selain itu, globalisasi juga mempengaruhi pergeseran minat terhadap produk lokal. Produk asing sering dianggap lebih modern atau berkualitas, sehingga banyak orang memilih barang-barang internasional seperti elektronik atau pakaian, mengabaikan produk dalam negeri yang seharusnya juga memiliki kualitas baik. Hal ini mengurangi rasa bangga terhadap produk lokal dan bisa melemahkan perekonomian domestik, serta mengikis identitas nasional yang seharusnya tercermin dari penggunaan produk lokal.

    2.    Perkembangan Teknologi:

    • Peran media sosial dalam membentuk opini dan perilaku. Media sosial telah menjadi alat penting dalam komunikasi digital yang mempengaruhi opini publik. Melalui platform seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, informasi dapat disebarkan dengan cepat dan luas, yang secara signifikan memengaruhi pandangan dan sikap masyarakat.

    • Kecepatan penyebaran informasi ini memungkinkan tren, isu, atau ide dapat berkembang dengan sangat cepat, sering kali tanpa proses verifikasi yang memadai. Hal ini bisa berisiko, karena informasi yang salah atau hoaks bisa dengan mudah menyebar dan memengaruhi persepsi publik. Di sisi lain, media sosial juga memberikan ruang untuk diskusi terbuka, meningkatkan kesadaran tentang isu sosial, politik, dan budaya, serta memobilisasi aksi sosial.

    • HALAMAN :
      1. 1
      2. 2
      3. 3
      4. 4
      Mohon tunggu...

      Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
      Beri Komentar
      Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

      Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
    LAPORKAN KONTEN
    Alasan
    Laporkan Konten
    Laporkan Akun