Berbagai misteri dan spekulasi kasus kematian Brigadir J ini masih bersileweran. Polri meminta masyarakat supaya jangan menyebarluaskan spekulasi dan perkiraan yang bisa membuat gaduh. Disisi lain Polri tidak bisa memberikan penjelasan kepada publik apa dan bagaimana kasus ini. Seakan tertutup dan seakan sulit dan rumit. Semakin banyak ditutup-tutupi, maka semakin banyak spekulasi dan pertanyaan publik terhadap proses penyidikan perkara ini.
Tulisan ini juga masih berupa pertanyaan. Kapankah tersangka kasus kematian Brigadir J ini akan ditetapkan? Kapan ada dua bukti pendahuluan yang menjadi dasar penetapan tersangka? Kenapa disisi lain Komnas HAM seakan gaspol memeriksa semua ajudan Ferdy Sambo dan seakan sudah menemukan titik terang. Apa titik terangnya? Apakah menemukan dua bukti? Ataukah Komnas HAM yang menjadi penyidiknya?
Apakah penemuan rekaman CCTV yang hilang misterius bisa menjadi titik terang? Apakah rekaman CCTV ini bisa menjadi pelengkap dua barang bukti? Atau itu juga hanya penghias berita yang belum bisa menjadi bukti. Kasus kematian Brigadir J ini telah menimbulkan pilu dan luka di keluarga. Mereka hanya berharap sebuah keadilan. Siapapun yang membunuh anaknya harus diadili dan dihukum setimpal dengan perbuatannya. Itu saja. Tidak berlebihan bukan?
Publik juga demikian halnya. Publik hanya ingin tahu, siapa pelaku pembunuhannya? Kenapa harus dibunuh? Apa salah dan dosa Brigadir J sehingga dia harus dibunuh? Adakah yang ingin disembunyikan? Atau ada informasi yang dimiliki Brigadir J, sehingga dia harus dibunuh supaya informasi itu tidak bocor?
Bisakah rekaman HP semua orang yang berada di rumah Ferdy Sambo pada waktu kejadian diperoleh dari provider sehingga kasus ini bisa diungkap? Kenapa Bharada E ditampilkan di Komnas HAM, sementara di Mabes Polri atau di Polda Metro Jaya tidak pernah ditampilkan untuk diperiksa?
Apakah lebih penting pemeriksaan di Komnas HAM daripada proses penyidikan yang dilakukan Mabes Polri dan Polda Metro Jaya? Apapun alasannya, upaya menunda penetapan tersangka, publik patut bertanya. Semakin lama proses penyidikan ini tanpa tersangka, maka publik akan semakin curiga. Dan nama baik Polri dan Kapolri akan kurang baik.
Apakah Polri dan Kapolri akan mempertaruhkan nama baiknya hanya untuk menutupi kasus ini dan tersangkanya? Jika demikian, maka itu merupakan resiko yang harus ditanggung. Pertanyaan publik tetap berkumandang, berapa lagi waktunya  menunggu adanya tersangka kasus Brigadir J ini? Sampai kapan? Selamat menunggu.
Salam kesabaran menunggu.
Aldentua Siringoringo.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI