Ketiga, hindari pesanan dan dukungan yang tidak sesuai dengan tujuan demo. Janganlah nasi bungkus dan transportasi menjadi tujuan utama yang bisa mengaburkan tujuan demo. Nasi bungkus perlu, tetapi jangan nasi bungkus membungkus tujuan awal dan muncul tujuan baru.
Terlepas dari semua itu, biarlah kita mau belajar dan mengambil pelajaran dari setiap kegiatan untuk melakukan yang lebih baik kedepan. Panggung demo seharusnya menetapkan primadonanya dan menjaganya sampai  panggung ditutup. Jangan seperti demo mahasiswa 11 April. Panggung demo mahasiswa, tetapi Dosen Ade Armando yang menjadi primadonanya.
Semoga Ade Armando cepat sehat dan pulih  dan para mahasiwa kita juga tidak surut menuntut sesuai hati nuraninya, bukan sesuai pesanan dengan nasi bungkusnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H