Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Politik

Panggung Demo Mahasiswa, Kenapa Dosen Ade Armando Menjadi Primadona?

14 April 2022   08:50 Diperbarui: 14 April 2022   09:11 295
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Apakah pengeroyokan Ade Armando adalah kecelakaan atau insiden atau bahkan dirancang? Jika kecelakaan atau insidentil, tidak terlalu banyak masalah. Namun kalau ini adalah rancangan, pertanyaannya, siapa yang merancang? 

Apakah Ade Armando ikut dalam perancangan atau dia tidak tahu dan hanya menjadi pelaku sebuah rancangan? Mungkin pertanyaan-pertanyaan ini dianggap berlebihan, tidak apa-apa. Tetapi ini penting sekali untuk bahan refleksi kita ke depan.

Demo sebaiknyalah dipersiapkan dan direncanakan dengan matang. Salah satu yang harus dipersiapkan dengan baik adalah menjaga masuknya penyusup yang bisa menghancurleburkan demo dengan misinya. 

Ketika penyusup masuk, maka demo akan gagal dan tidak bisa mencapai tujuan. Dan itulah kelemahan demo saat ini. Penyebarluasan untuk melakukan demo dan undangan terbuka menjadi peserta demo sudah sangat bertentangan dengan anti penyusupan. Seleksi yang ketat terhadap peserta demo masih memungkinkan ada penyusupan, apalagi peserta terbuka.

Ade Armando adalah korban pengeroyokan ketika demo mahasiswa berlangsung. Orang Indonesia adalah manusia yang sangat perasa. Gampang perasaannya tersentuh membuat sedih dan gampang pula marah. Semua yang melihat wajah Ade Armando yang babak belur membuat rasa sedih dan marah muncul seketika. Kita yang sudah maniak media sosial, kesedihan dan kemarahan itu dilampiaskan dan ditumpahkan ke media sosial. Jadilah berita tersebut viral.

Berita peneroyokan Ade Armando yang tak henti-henti seperti kondisinya di rumah sakit, ada pendarahan di otak membuat masyarakat kita semakin marah. Ada lagi pernyataan yang muncul, setelah sehat nanti Ade Armando akan semakin gila, bukan tunduk terhadap pengeroyokan tersebut. Sebagai korban pengeroyokan sangat wajar Ade Armando mendapatkan simpati dan ungkapan keprihatinan.

Lebih heboh lagi, polisi bergerak cepat dan bisa menangkap dua pelaku pengeroyokan. Satu ditemukan di sebuah pesantren di Serpong, satu lagi di Jakarta Selatan. Nah lho. Ditangkap di pesantren lagi. Ada apa hubungannya ini? Apakah ini akan memunculkan berita tentang kadrun lagi? Polda Metro Jaya memberikan keterangan bahwa mereka masih mengejar para pelaku dan tersangka masih mungkin bertambah.

Pengejaran ini pasti seru. Kenapa? Polisi yang mencoba mengamankan dalam pengeroyokan Ade Armando ada enam orang yang terluka. Ini tentu akan membuat polisi merasa ikut sebagai korban, padahal mereka menjalankan tugas mengamankan pengeroyokan tersebut. Kasus berlanjut dan harus dilanjutkan. Episode berita akan berlangsung sampai penangkapan pelaku, memproses sampai ke pengadilan nantinya.

Apa pelajaran yang kita dapat dan bisa sebagai catatan refleksi bagi mahasiswa yang melakukan demo 11 April dan bagi pihak-pihak yang mau melakukan demo yang akan datang?

Pertama, persiapkan demo dengan baik. Isu yang diusung, peserta, koordinasi lapangan serta pengamanan untuk peserta dan pencegahan penyusupan. Peserta yang ikut harus terseleksi dengan regu yang terbatas dengan kode identitas peserta.

Kedua, tetapkan tema dan siapa yang menyampaikan orasi dan tuntutan. Tetapkan tokoh dan primadona panggungnya. Kawal jangan sampai diambil atau diprovokasi pihak lain yang tidak bertanggung jawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun