Tuak, Minuman Khas Toba, Bisa Mengurangi Diabetes?
Ada lagu Batak yang sangat terkenal di saentro dunia, apalagi di Eropa berjudul Lissoi. Ini cerita tentang tuak dan peminum tuak yang disebut Parmitu (Parminum Tuak) atau peminum tuak.
Liriknya seperti ini
Dongan sapanghilalaan o parmitu
Dongan sapartinaonan o parmitu
Arsak rap manghalupahon o parmitu
Tole ma rap mangendehon o lo tutu
Lissoi lissoi lissoi lissoi o parmitu lissoi
Lissoi lissoi lissoi lissoi ma aru arui
Lissoi lissoi lissoi lissoi o parmitu lissoi
Lissoi lissoi lissoi lissoi inum ma tuakmi
Sirupma sirupma dorgukma dorgukma handitma galasmi
Sirupma sirupma dorgukma dorgukma ingkon rumar doi
Lissoi lissoi lissoi lissoi o parmitu lissoi
Lissoi lissoi lissoi lissoi inum ma tuakmi LISSOI
Terjemahan bebasnya seperti ini.
Teman seperasaan wahai peminum tuak. Teman sependeritaan, wahai peminum tuak. Kesedihan sama-sama melupakan wahai peminum tuak. Ayo sama menyanyikan, ya benar.Lissoi, lissoi, lissoi. Minumlah teguklah, angkat gelasmu, minumlah teguklah , minumlah tuakmu.
Minum tuak biasanya dilakukan di Lapo Tuak yang menyebar di saentro daerah Toba. Di Lapo Tuak biasanya disediakan gitar. Jadi sambil minum tuak, para peminum tuak selalu bernyanyi. Dan dalam kancah penyanyi Batak, banyak juga para penyanyi yang muncul dari lapo tuak atau juga bisa disebut kedai tuak.
Tuak adalah sejenis minuman yang diambil dari pohon aren. Di Toba disebut bona ni Bagot. Orang menderes tuak ini disebut Paragat atau Penderes tuak. Mereka setiap hari menderes dan membawa hasil penderesan itu lalu menjualnya ke lapo atau kedai tuak.
Tuak, jika dicampur dengan namanya raru, sejenis tanaman di Toba,  pahit, bisa menjadi obat diabetes. Orang yang teratur minum tuak yang dicampur raru akan menjadi penawar atau mengurangi  sakit diabetes.
Biasanya Parmitu ini ada grup atau langganan dari sebuah lapo tuak. Mereka biasanya membuat kelompok atau komunitas. Dan solidaritas sesama peminum tuak ini juga kuat.
Ada juga peminum tuak ini yang terkadang tidak bisa mengontrol diri. Meminum tuak berlebihan, atau bisa berpindah dari satu lapo tuak ke lapo yang lain. Pulang ke rumah sudah oyong karena kelebihan minum tuak. Orang seperti ini disebut tuakon atau mabuk karena tuak.
Tuak telah menjadi minuman yang turun temurun. Dan banyak manfaat minum tuak untuk kesehatan dan melawan hawa dingin. Kawasan Danau Toba yang berada di ketinggian lebih dari seribu meter diatas permukaan laut membutuhkan minuman penghangat. Tuak adalah kebutuhan di kawasan Toba.
Minuman ini mengandung alkohol, namun jika diminum secukupnya, maka tuak menjadi minuman penghangat badan di daerah dingin. Juga mengurangi kadar gula darah atau diabetes. Sepanjang diminum proporsional dan tidak berlebihan, maka tuak berguna bagi kesehatan.
Ayahku yang penyakit diabetes bawaan lahir, sampai umur delapan puluh tahun tidak pernah tinggi gula darahnya. Ketika umur delapan puluh tahun, dia sakit menua dan dilarang minum tuak, maka gula darahnya selalu tinggi. Â Sampai dia meninggal umur delapan puluh satu tahun dia tidak diperkenankan minum tuak.
Jadi minum tuak secara teratur dan proporsional bisa memelihara kesehatan, khusus dari diabetes dan mengatasi kedinginan. Makanya lagu itu mengatakan, minumlah teguklah tuakmu itu.
Minumlah tuak secara teratur dan proporsional, maka ada manfaat kesehatannya. Namun jika berlebih, tuakon atau mabuk, maka mungkin nasibnya akan sial. Bisa terjatuh di got, atau jurang sebelum sampai ke rumah atau tergeletak di jalan. Ternyata semua kehidupan harus ditata secara baik dan proporsional agar membawa manfaat, termasuk tuak.
Selamat minum tuak, minumlah, teguklah tuakmu Parmitu. Teratur dan proporsional. Jangan sampai tuakon atau mabuk.
Salam hangat.
Aldentua Siringoringo.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H