Aku adalah kumpulan air, mata air, got kecil, sungai kecil dan sungai besar;
Aku bisa datang tanpa diundang, tapi aku bukan tamu yang tak diundang
Aku bisa merendam rumah, jalan dan sebagian atau seluruh kota,
Aku bisa menerjang tanggul yang tangguh, apalagi tanggul yang rapuh
Aku berkuasa untuk tinggal dan menginap di rumah dan kotamu
Aku tidak tunduk dengan kata "Atas Seizin Allah" kering dalam enam jam atau sehari
Aku hanya tunduk kepada hukum airku, mencari dan tinggal di tempat yang paling rendah
Aku tak bisa mengalir ke laut, karena permukaan laut sedang tinggi.
Aku sudah lama menjadi pengunjung setiamu, kenapa kau masih galau?
Aku sudah miliki jadwal tetap menginap di rumah dan kotamu, kenapa ribut melulu?
Aku mendapat izin dari Tuhan menginap di rumah dan kotamu, jangan kau ganggu
Akulah Sang Banjir yang membanjiri rumah dan kotamu dengan air berlumpur, janganlah mengigau
Aku akan terus datang dan pergi, selama aku mau, walau kau tak sudi menerimaku
Aku bisa diramal BMKG kapan mau datang lagi, tapi tak kuasa menolak kedatanganku
Aku bisa melewati bendungan dan tanggul yang paling tangguh nan kaku
Aku senang dengan saling silang debat para pemimpinmu, itu peluang untuk kunjunganku.
Wahai para pemimpin, berdamailah denganku, jangan memusuhiku
Aku bisa menjadi bahan isu dan rangkaian kata-katamu
Aku bisa kau jadikan meningkatkan elektabilitasmu
Aku bisa kau jadikan janji kampanye menuju mimpimu
Wahai penduduk kota, berdamailah dengan diriku, sambutlah kehadiranku
Aku menunggu senyum dan keriangan hatimu untuk membangun imunmu
Aku khawatir, jika kau bersedih dengan kehadiranku, kau disambangi Virus Covid-19
Aku tidak akan membunuhmu, tapi Virus Covid-19 bisa membunuhmu
Wahai manusia dan penduduk kota, bersabarlah
Aku masih mau tinggal dan menginap di rumah dan kotamu
Aku mungkin besok atau lusa akan pergi, tapi juga akan datang lagi
Aku selalu merindukan rumah dan kotamu, salam hangat dariku
Sang Banjir.