Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Sang Mahasiswa Protes UKT

4 Juni 2020   09:07 Diperbarui: 4 Juni 2020   09:01 100
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tiba-tiba Sang Cucu muncul dan bertanya kepada kakeknya yang baru saja selesai berbicara di telepon.

   "Ada apa kek, kok serius teleponnya," kata Sang Cucu.

   "Itu tadi abangmu anak bapak tuamu. Katanya mereka menuntut penurunan UKT, ternyata kurang menadapat tanggapan dari pemerintah," kata Sang Kakek.

   "Demo saja mereka kek, biar diperhatikan pemerintah," kata Sang Cucu.

   "Demo kan dilarang di masa pandemi corona ini," kata Sang Kakek.

   "Di Amerika juga pandemi, mereka demo juga menuntut kematian warga kulit hitam  yang disiksa polisi kulit putih," kata Sang Cucu.

   "Eh, ini bukan di Amerika, kita di Indonesia. Nggak ada demo saja corona ini belum bisa diatasi, apalagi ada demo," kata Sang Kakek.

   "Jadi bagaimana jalan keluar si abang itu, kalau tidak bisa demo?" kata Sang Cucu.

   "Kakek sudah memberikan saran dan upaya yang harus dilakukannya. Mereka harus mengajukan permohonan ke Dekan dan juga mengurus KIP Kuliah. Mahasiswa sekarang terkadang, hanya mau menuntut tapi tidak memenuhi syarat dan ketentuan untuk mengajukan permohonan pengurangan atau pembebasan biaya UKT," jelas kakek.

   "Tapi pemerintah juga harus cepat tanggap kek. Jangan hanya menyalahkan mahasiswanya saja. Sudah tahu keadaan begini, segala birokrasi permohonan dipermudah dong," protes Sang Cucu.

   "Ya, tapi mahasiswanya juga harus proaktif mengajukan permohonannya," kata Sang Kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun