"Kalau saya menjadi kakek, saya tidak mau larut dalam kesedihan mereka," kata cucu mantap.
  "Maksudmu apa?" tanya kakek.
  "Kesedihan, meratap, menangis dan melamun tidak pernah bisa menyelesaikan persoalan," kata cucu.
  "Lalu harus bagaimana dengan keadaan begini?" tanya kakek.
  "Harus bertindak kek. Berbuat sesuatu untuk memberikan jalan keluar. Saya ada usul. Bagaimana kalau kakek mengubungi teman-teman kakek untuk berdiskusi di Zoom, lalu kakek menjelaskan penderitaan teman-teman kakek seniman ini. Lalu minta mereka membantu seikhlasnya, seberapapun. Kalau banyak yang menyumbang, walau  masing-masing memberikan sedikit bisa jadi banyak. Seperti kata pepatah, sedikit demi sedikit, lama-lama menjadi bukit," kata cucu.
  "Idemu memang selalu brilian. Bisa juga dipertimbangkan ya. Coba kita persiapkan dulu ya. Saya akan menghubungi teman-teman kakek dulu," kata kakek sambil mengambil HP dan menulis dan mengirimkan ke beberapa teman dan WAG yang lain.
Tidak berselang lama, jawaban dari WA berdatangan, banyak yang mendukung ide itu. Segera dilakukan persiapan untuk Zoom meeting. Ditunjuk host dan adminnya.
  "Banyak yang mendukung. Hari Sabtu, 16 Mei 2020  jam 10.00-12.00 akan kita adakan Webinar dengan tema "Peduli dan Berbagi", solidaritas untuk para seniman yang terkapar akibat Covid-19," kata kakek.
  "Nah begitu dong kakek ganteng. Jangan sedih lagi ya. Ayo semangat kek. Selagi kakek bisa biarpun sudah tua, lakukan saja kek. Ini baru kakek yang top," kata cucu sambil mengangkat jempolnya dua.
  "Siapa dulu cucunya? Idenyakan dari cucunya," puji kakek.
  "Ini namanya kerjasama yang baik antara kakek dan cucu. Ide dari cucu, eksekusi di tangan kakek," kata cucu.