Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sang Pemulung, Kebal Covid-19?

15 Mei 2020   12:39 Diperbarui: 15 Mei 2020   12:40 1275
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

   "Terima kasih nak. Tidak usah repot-repot. Kami sudah terbiasa kekurangan kok," kata pemulung. Hebat pemulung ini. Tidak mau merepotkan dan tidak langsung mengiyakan tawarannya. Luar biasa kemandiriannya.

   "Ok bu, kami permisi dulu ya, sehat selalu ya," kata kakek yang sedari tadi mendengar percakapan cucunya dengan pemulung.

Sang kakek dan cucu manggut-manggut dan masuk ke rumah. Setiba di rumah cucu bertanya kepada kakeknya.

   "Apa betul pemulung itu kebal sama penyakit dan virus corona atau covid-19 ini kek?" tanya cucu.

   "Kita tidak tahu, tapi jawaban ibu pemulung itu tadi apa adanya. Tapi bisa juga itu. Karena penyakit bisa muncul dari sampah dan lalat yang memindahkannya ke makanan kita atau rumah kita. Mereka berada di sumber penyakit itu. Sama-sama tiap hari, ya akhirnya bisa kebal juga," kata kakek.

   "Jangan-jangan ini salah satu keadilan dari Tuhan ya kek," kata cucu tiba-tiba.

   "Keadilan dari Tuhan? Apa maksudnya?" tanya kakek.

   "Kalau orang kecil seperti pemulung itu gampang sakit dan kena virus, bagaimana mereka mau hidup. Bagaimana mereka mau membayar rumah sakit? Kalau orang bekerja dan mempunyai uang sakit dan kena virus corona, mereka mempunyai uang untuk hidup. Kalau seperti ibu tadi akan susah hidupnya kalau sakit," kata cucu.

   "Ya, terkadang memang sulit kita memahami keadilan dan kebijakan Tuhan, namun kalau kita simak hidup kita dan sekeliling kita, itu bisa kita pahami. Benar juga sih," kata kakek.

   "Dan satu lagi kek. Pemberian kita lauk sederhana yang kita berikan minggu lalu itu, bagi kita biasa saja, tapi bagi mereka itu kemewahan dan pesta? Wow, hebat. Saya akan mengusulkan ke mama, supaya tiap minggu kita berikan lauk ke pemulung, supaya mereka pesta tiap minggu," kata cucu bersemangat.

   "Kan dibilang tadi nggak usah repot-repot, kenapa kau harus repot?" kata kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun