Mohon tunggu...
Aldentua S Ringo
Aldentua S Ringo Mohon Tunggu... Pengacara - Pembelajar Kehidupan

Penggiat baca tulis dan sosial. Penulis buku Pencerahan Tanpa Kegerahan

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sang Buruh Korban PHK akibat Covid-19

2 Mei 2020   07:01 Diperbarui: 2 Mei 2020   07:27 395
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

   "Bisa kek," jawab Norma antusias.

   "Kampung kita sedang membutuhkan banyak masker. Ada tiga rumah sakit umum yang kekurangan  masker. Segera jahit ya. Jumlahnya nanti saya WA ya. Berapa harganya berikan. Dan kakek langsung berikan  uang mukanya. Komunitas Masyarakat asal kampung kita disini ingin menyumbang masker ini untuk tiga rumah sakit tersebut," kata kakek.

   "Segera kek. Saya bisa memanggil teman-teman lain lagi untuk membantu saya dan sekaligus saya membantu mereka untuk mendapatkan penghasilan," kata Norma.

   "Sangat baik. Sesama orang susah memang kadang lebih mudah membangun solidaritas daripada dengan orang yang berpunya, tapi tidak ada rasa kasih sesama. Lanjutkan," kata kakek.

   "Terima kasih banyak  kek. Kami merasakan Tuhan menolong kami melalui kakek. Menjadi teman diskusi mencari solusi, perhatian dan bantuan modal dari keluarga yang kakek kumpulkan sangat membantu kami. Semoga kakek sehat dan panjang umur ya kek. Biar ada teman diskusi dan yang menasehati kami." kata Norma.

   "Ya. semoga Tuhan mendengar doa kita semua ya. Baik-baiklah melakukan pekerjaannya. Setiap order adalah berkat. Itu kiriman Tuhan melalui orang. Jangan pernah mengecewakan yang memberi order ya," kata kakek menasehati.

   "Siap kek. Terima kasih kepada Tuhan dan terima kasih untuk kakek dan seluruh keluarga yang mengasihi dan membantu kami," kata Norma.

   "Hidup itu selalu berputar. Kalau sekarang kami membantumu, nanti suatu saat bisa kau yang membantu kami. Harus saling membantu. Sampai matipun kita harus saling membantu. Sebab tidak ada manusia yang bisa menguburkan dirinya sendiri,  harus dikerjakan oleh orang lain, terutama keluarganya. Makanya berkeluarga itu harus saling membantu dan saling mengasihi. Dalam suka dan duka. Jangan harta dan kekayaan membuat keluarga menjadi berjarak dan jauh. Semua hidup, harta dan apapun milik kita adalah titipan Tuhan, jadi harus dipakai untuk memuliakan Tuhan melalui uluran kasih dan membantu sesama, terutama keluarga," kata kakek.

   "Baik kek. Terima kasih. Salam dan doa kami kepada semua keluarga kita, khusus untuk yang mau berbagi membantu permodalan usaha masker kami," kata Norma.

   "Ok salam nanti disampaikan. Ok dulu ya," kata kakek mengakhiri percakapan per telepon itu.

Masalah bukan untuk diratapi, tapi harus dihadapi. Ketika seorang anggota keluarga mengalami masalah, biarlah yang lain ikut mendoakan dan membantu. Indahnya kasih terwujud dalam berbagi, yang berat menjadi ringan, yang hampir putus asa, menjadi berpengharapan, gumam kakek.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun