Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[LOMBAPK] Leman

1 Juni 2016   15:50 Diperbarui: 2 Juni 2016   04:42 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cerita Leman menolong orang saat musibah galodo di kampungnya itu terdengar ke telinga Lareh, penguasa nagari Palano itu. Leman dan ayahnya diminta menghadap ke kantor Lareh.

“Leman, saya sudah mendengar cerita tentang waang. Selesai sekolah rakyat waang saya kirimkan melanjutkan sekolah ke Batavia. Seluruh biaya sampai waang selesai sekolah saya yang tanggung” Kata Lareh.

Leman dan Datuk Bandaro sangat bersyukur. Mata Datuk Bandaro berkaca-kaca. Datuak bangga Leman dapat sekolah ke Batavia karena dengan demikian dialah satu-satunya dari kampungnya yang bisa melanjutkan sekolah ke Batavia. Sebab yang bisa sekolah ke Batavia itu kalau tidak anak Lareh maka tentulah dia anak orang kaya.

Leman tersenyum. Ternyata benar kata ayah, kebaikan akan mendatangkan kebaikan yang lain.

***

 Nagari= istilah untuk desa/kelurahan di Sumatera barat

Lareh = kepala beberapa nagari, setingkat camat

 Waang = kamu

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun