Mohon tunggu...
Mustafa Kamal
Mustafa Kamal Mohon Tunggu... Guru - Seorang akademisi di bidang kimia dan pertanian, penyuka dunia sastra dan seni serta pemerhati masalah sosial

Abdinegara/Apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

[LOMBAPK] Leman

1 Juni 2016   15:50 Diperbarui: 2 Juni 2016   04:42 133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Rakit warga satu lagi yang baru saja menghantarkan Ibu dan anak yang baru turun dari tebing itu berusaha mengejar Datuk Bandaro dan empat laki-laki yang hanyut tersebut.  Untunglah tubuh ke lima lelaki itu bisa terselamatkan karena tersangkut di batang-batang pohon yang tumbang terbawa arus sungai. Hanya saja ke lima mereka sudah lemas karena air sungai yang bercampur lahar panas. Kulit mereka memerah.

Leman berusaha sekuat tenaga menahan dua anak lelaki yang mulai letih bergelantungan di tali. Hari sudah gelap. Penerangan dari suluh dan obor yang dibawa warga tak cukup menerangi lokasi kejadian. Dia tak bisa lagi melihat apakah ayahnya berhasil diselamatkan atau tidak. Dua anak laki-laki yang dipeluknya menangis kencang.

“Leman….kalian masih disana?!” Teriak seorang laki-laki dibawah.

“Iya ..mak! Masih….” Leman segera menuruni tali tersebut bersama dua anak laki-laki tadi. Ketiganya berhasil diselamatkan. Begitu juga dengan nyiak Kari  orang terakhir diatas bukit garinggiang tersebut. Tak lama bukit itupun runtuh. 

***

Leman mendapati ayahnya Datuk Bandaro terkulai lemas di ruang rumah gadang. Tubuhnya penuh luka. Dukun kampong tampak menempelkan banyak daun-daun yang sudah ditumbuk halus di tubuh Datuk Bandaro.  

Leman bersimpuh di samping tubuh ayahnya yang terbaring lemah didampingi ibu dan kakak-kakaknya. 

“Maafkan Leman Ayah. Karena Leman ayah jadi begini” Kata Leman terisak-isak.

Datuk Bandaro berusaha tersenyum. “Tidak, Leman. Ayah bangga padamu. Menjadi anak laki-laki itu memang harus cepat kaki dan ringan tangan, siap kapan saja menolong orang yang kesusahan. “

“Ingatlah pesan ayah, jangan pernah berubah. Teruslah berbuat kebaikan, sebab kebaikan pasti akan mendatangkan kebaikan yang lain”

Leman ingat selalu pesan ayahnya itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun