Dengan segala keacakan dan ke-absurdan-nya , bukan berarti dunia ini tidak layak ditinggali. Stuktur penderitaan yang dipaparkan, jelas hanya mewakili sebagian wajah realitas dibanding segala keindahannya, apalagi jika ditambah sisi pemaknaan subjektivitas. Selamat memaknai dunia!
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!