Mohon tunggu...
Albeth Kusuma Sanjaya
Albeth Kusuma Sanjaya Mohon Tunggu... Lainnya - IG : albeth21

Pelajar di SMA Pius Tegal

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Coronavirus, Ancaman yang Memberikan Pelajaran

28 Maret 2020   22:26 Diperbarui: 15 November 2020   20:36 361
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi KOMPAS/DIDIE SW

Physical distancing atau social distancing bukan berarti kita tidak boleh melakukan hubungan sosial dengan orang lain ataupun mengurung diri kita sendiri sebab kita juga masih bersosialisasi dengan orang lain lewat media sosial, itulah kenapa WHO lebih memilih untuk menggunakan kata "physical distancing" daripada "social distancing". 

Lalu, kita juga harus tetap mengisolasi diri sendiri di rumah walaupun kita merasa sehat karena COVID-19 adalah penyakit yang bersifat asimtomatik, yaitu penyakit yang tidak menimbulkan gejala klinis. Sehingga, orang yang terlihat sehat pun juga bisa berstatus positif dan berpotensi menjadi "carrier" dan menyebarkan virusnya kepada orang-orang di sekitarnya yang memiliki imunitas rendah. 

Maka dari itu, sebaiknya kita mengisolasi diri sendiri di rumah masing-masing dan tetap menjaga kesehatan dengan banyak minum vitamin, berolahraga teratur, makan makanan yang bergizi, dan tentunya tetap melakukan hal yang produktif, serta lebih mendekatkan diri dengan keluarga di rumah.

Dalam situasi pandemi corona ini, kita juga harus membiasakan diri kita dengan kebiasaan atau kebudayaan baru. Contohnya kebiasaan menyapa orang lain yang biasanya dengan berjabat tangan, untuk sekarang mulai dikurangi dan diganti hanya dengan memberi salam. 

Kebudayaan untuk mencuci tangan yang biasanya hanya dengan menggunakan air, untuk sekarang mulai dibiasakan untuk juga menggunakan sabun dan memastikan semua bagian tangan hingga pergelangan tangan ikut dibersihkan. Kebudayaan untuk beribadah di tempat ibadah, untuk saat ini bisa dilakukan dengan beribah di rumah masing-masing. 

Kebiasaan malas berolahraga, karena sekarang sedang berlibur dan sedikit aktivitas, bisa diisi dengan berolahraga di dalam rumah. Rasa malas juga dapat diisi dengan mencoba sesuatu yang baru dan mempelajari hal baru.

Dilansir dari Line Today, 27 Maret 2020, jumlah pasien positif corona di Indonesia ada sebanyak 1046 orang, korban meninggal sebanyak 87 orang, dan jumlah yang sembuh sebanyak 46 orang.

Namun, terlepas dari itu semua. Ada beberapa pelajaran yang dapat dipetik dari kondisi pandemi corona ini. Pertama, kita jadi menyadari kalau kerukunan dan kegotongroyongan adalah yang paling utama di dalam hidup. 

Kedua, kita jadi dapat meluangkan waktu lebih untuk keluarga di rumah. Dan yang ketiga, kita jadi bisa lebih menyadari dan ikut berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan yang memanusiakan manusia.

Jadi, apa yang sebenarnya harus dilakukan dalam menghadapi pandemi corona ini? Yang paling utama, janganlah lupa untuk berdoa. Tetaplah berada di rumah. Tetaplah bersikap baik bahkan dalam kondisi krisis sekalipun. 

Belilah bahan-bahan makanan secukupnya. Rajinlah mencuci tangan dengan sabun dan selalu menjaga kebersihan diri. Berdonasilah semampunya dan seikhlasnya bagi mereka yang kurang mampu dan masih harus bekerja di luar sana. Tetaplah tenang, jangan panik, dan berkepala dingin saat menggunakan sosial media. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun