When we all get to heaven....
What a day of rejoicing that will be...
      Ia melagu. Terus melagu. Menghabiskan sisa waktu berada di tempat yang fana sambil memandangi lorong didepannya yang kian gelap dan sunyi mengikuti larutnya malam.
"Diam kau! Berisik!" Kata seseorang dibalik tembok.
 We'll sing and shout the victory....
Ia memperkecil suaranya. Kini ia bersenandung. Bersandar di tembok tua berlumuran lumut hijau yang sedikit basah dan lembab. Suram.
What a day of rejoicing that will be
We'll sing and shout the victory
Seolah tak ingin berhenti. Bibir dan lidah seakan tak ingin selesai melafal. Ia butuh bersuara! Suaranya selama ini terhenti hingga depan meja hakim panitera. Selepas itu? Melayang pergi tergerus kepongahan dan kenaifan meja hijau. Malam ini ia ingin bersuara. Biarpun hanya sesaat dan terakhir kalinya.
"Hei, Bung!"
Bisik seseorang dari balik tembok lembab. Mark mendekat ke arah tembok. Telinganya ia usahakan menempel diantara lubang kecil ditengah kerak lumut di satu sisi tembok. Menjijikkan!