bukan karena cinta atau benci
bersamamu karena memang hanya sedang harus bersamamu
kini ...
kutitipkan semua kegalauan
karena aku belum akan meninggalkanmu
.
biarkan aku pergi
menemui apa yang kusebut kebahagiaan
meskipun ku tahu
itu tak lebih dari sekedar kerinduan
.
ketika ku pergi
jangan kau menungguku
ketika kembali
jangan pula mengusirku
meskipun...
kau bukan tempat menggantung harapan
tapi...
bukan juga tempat pelarian
anggap saja kita ditakdirksn hidup bersama
Deskripsi:
Sekilas Puisi Sepanjang Perantauan 2 menggambarkan seorang yang hendak meninggalkan kekasih yang sebenarnya tidak ia kasihi, tidak juga ia benci. kekasih disini yang dimaksud adalah Tempat Rantau.
Sebenarnya, lebih jauh lagi penulis memaksudkan puisi ini sebagai sebuah kritik terhadap fenomena "ironi kehidupan" yang sedang terjadi dinegeri ini.
fenomena dimana sebenarnya masyarakat perkampungan tidak menghendaki sebuah perantauan, tak ada niatan merantau apa lagi mempunyai maksud besar dalam perantauan.
yang terjadi adalah mereka merantau karena memang harus merantau, walau hanya untuk sekedar bertahan. ini terjadi entah karena tidak adanya pemerataan kemakmuran, atau memang karena negeri ini sedang dilanda kemerosotan.
tapi kebanyakan dari kaum perantau tidak menyadari bahwa ia sedang melakukan sebuah "pelarian", dan menganggap perantauan hanya sebagai sebuah takdir ilahi.
jadi sebenarnya, zaman yang sedang kita lalui ini takdir baik atau buruk ya?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H