Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Alam Demokrasi, Kritik dan Suara Nurani

20 Januari 2025   10:25 Diperbarui: 20 Januari 2025   10:25 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sejatinya jika kembali melihat sejarah panjang sebuah perjalanan kepemimpinan. Pernah mengalami kejayaan dengan sistem kerajaan misal.

Yang menjadi pertanyaan besar di benak kita masing-masing. Pada alam demokrasi hari ini, kepemimpinan yang masih jauh dari kata ideal. Haruskah dibela mati-matian? Presiden atau pemimpin terpilih kita kawal bersama kebijakan dengan kebebasan ekspresi masing-masing.

Tetap menjadi Indonesia di alam demokrasi

Pilihan kita bisa berbeda di alam demokrasi. Tetapi tetap menjadi Indonesia adalah keniscayaan.

Apapun cara kita bernegara. Baik di alam demokrasi dan era baru mendatang yang akan mengadopsi cara lain. Satu hal tetaplah menjadi Indonesia.

Sebagai negara dengan alam demokrasi terbesar ke 3 di dunia, jumlah penduduk 280 juta jiwa hingga belasan ribu pulau. Maka ini semua adalah kekayaan.

Belum lagi banyaknya suku yang ada. Semakin kuatlah alasan kita semua untuk tetap menjadi Indonesia di alam demokrasi dewasa kini.

Sebuah Penutup: Melihat Sejarah Kepemimpinan

Melihat sejarah kepemimpinan, kita perlu bertanya apakah kepemimpinan demokrasi hari ini layak dipertahankan dengan mati-matian. Meskipun pilihan kita bisa berbeda, tetap menjadi Indonesia adalah keniscayaan, mengingat kekayaan dan keragaman yang dimiliki oleh negara dengan populasi 280 juta jiwa dan ribuan pulau. Ini adalah tantangan dan tanggung jawab bersama kita di alam demokrasi dewasa ini.

Salam

Saduran. Tulisan ini dimuat dan headline di sisipagi media pada 21 Februari 2024

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun