Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

"Kepedulian-Kesetiakawanan" Tinjau Ulang Fenomena Tone Deaf

30 Agustus 2024   20:04 Diperbarui: 30 Agustus 2024   20:06 30
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Namun satu hal yang kami pahami bahwa perbedaan latar hingga karakter masing-masing dari hal paling menyenangkan hingga mengesalkan. 

"Kepedulian-Kesetiaan" tinjau Tone Doef

Tentu ada saja tipe teman dengan pribadi yang acuh tah acuh bahkan nyawa kawannya hampir hilang dibelantara hutan gunung tidak dipedulikan juga ada saja. 

Menimbang ulang definisi tone deaf yang lagi ramai dibicarakan. Mari kita coba pahami definisi awalnya bahwa karean bermasalahnya temporal otak lalu mematikan empaty. Laporan jurnal yang terulis hampir 30 tahun lalu melaporkan bahwa ini adalah penyakit serius. 

Pada akhirnya kita bisa memahami untuk menghindari penyakit serius ini dan sekarang jadi penyakit sosial di dunia "pertemanan-persahabatan". Lalu memilih melesatarikan arti "kepeduliaan-kesetiakawanan". 

Salam dan sampai jumpa di diary hari-hari mendatang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun