Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kata-kata, Puisi, Bunyi, dan Nyanyian Sunyi

28 April 2023   17:00 Diperbarui: 29 April 2023   07:55 200
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku akan berkata 

dan berujar penuh amarah, 

jika ada yang bersuara 

bahwa kata hanya sekedar kata 

Aku murka padanya 

jangan pernah sia-siakan kata  

kata tak hanya memiliki makna 

tapi kata sejatinya bernyawa. 

Layaknya puisi ruhnya adalah kata-kata 

ia berdendang tak kemana-mana

menari dengan mistisnya mencari mangsa 

misal mangsa-mangsa durjana seperti rezim serakah 

Puisi adalah bunyi 

sura yang tak mau sembunyi 

tak mau munafikan diri 

hanya karena kepentingan sendiri. 

Namun sedihnya hari ini 

puisi adalah nyanyian sunyi 

kini mata tertipu kepalsuan tak bertepi 

memoles diri di media sosial dengan "keji"

Nyatanya pemerkosa moral 

tapi jual-jual kebaikan seolah obral 

dia bungkus semua tanpa henti 

mungkin pusi hari ini sudah mati?

Selamat Hari Puisi 28 April 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun