Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Editor, Writer and Founder of Books For Santri (Khujjatul Islam Boarding School)

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Serangan 1 Maret, Refleksi Kesejarahan Pertahanan hingga Keterjajahan

1 Maret 2023   12:04 Diperbarui: 1 Maret 2023   12:15 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

> Sang Jendral berujar, "Jangan sekali-kali diantara kita, ada yang menyalahi janji (mempertahankan keaulatan Republik) menjadi penghianat nusa, bangsa dan agama"


Jendral Soedirman tak lupa membawa agama sebagai pamungkas ajakannya untuk menjaga keutuhan negara bersanding dengan kata nusa-bangsa. Aspek kemanusiaan yang begitu tinggi akan cinta tanah air.

Kata-kata sang Jendral ini jangan disepelekan. Tulisan sederhana ini tidak akan mengulik serangan 1 Maret lebih detail.

Melainkan ini hanyalah refleksi kesejarahan. Tentang pertahanan negri tercinta. Melalui kata-kata sang jendral. Mari kita urai Perlahan!

Tentang membela dengan segenap jiwa untuk nusa-bangsa-agama. Bersandinglah tiga padanan kata itu. Dipilih oleh Sang Jendral besar Rapublik ini.

Nusa menggambarkan segempal tanah air tercinta walau harus berdarah tetaplah dipertahankan.


Sedang Bangsa tentang satu rasa, bahasa cinta, tanpa membedakan suku-suku bahasa berbeda melainkan satunya nasib keterjajahan dan ikatan persaudaran dalam perbedaan berabad lamanya terjalin.


Dan agama. Maka tafsiri saja dalam hati masing-masing. Betapa ia adalah spirit jiwa penguat raga tak tertandingi. Diilhami kekuatan dari Ilahi penguasa dan Maha Kuasa serta Esa alias satu dalam ucap Tauhid.

Inilah terma atau pilihan kata sang Jendral. 3 kata tapi tidak sepele dan sederhana.

Kata-kata ini harusnya jadi refleksi. Tentang kesejarahan pertahan negri ini.

Dulu kita dijajah oleh serdadu berseragam namun hari ini kita terjajah oleh kebodohan. Beranikah kita melawan segala kebodohan atas nama nusa, bangsa dan agama?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun