Mohon tunggu...
Albar Rahman
Albar Rahman Mohon Tunggu... Penulis - Lecturer, Editor, Writer and Founder of sisipagi.com

Sehari-hari menghabiskan waktu dengan buku-buku ditemani kopi seduhan sendiri. Menikmati akhir pekan dengan liga inggris, mengamati cineas dengan filem yang dikaryakan. Hal lainnya mencintai dunia sastra, filsafat dan beragam topik menarik dari politik hingga ekonomi.

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Hedonis: Dari Pragmatis ke Falsafah Plato

27 Februari 2023   22:13 Diperbarui: 27 Februari 2023   23:09 458
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Diri ditinggikan karena selalu mau menambah ilmu dan kebijaksanaan. Tanpa merasa paling tinggi apalagi merendahkan manusia lainnya.

Plato dalam bukunya "Phaedros, Gorgias, Theatet, Phaedon", memberi pesan: pelaksanaan etika didasarkan pada ide sebesar-besarnya dan menjauhi silaunya kehidupan fana dunia.


Kembali pada Ilmu dan kebermaknaan?

Sebuah pertanyaan mendasar untuk memilih. Tulisan ini tidak memaksa untuk mencintai ilmu sedemikian rupa.

Melainkan tulisan ini hanya sebuah ajakan. Analogi ajakannya sesederhana rakus membaca buku ketimbang menghabiskan kuota internet hanya untuk mantengin mereka-mereka yang *flexsing* alias pamer kekayaan.

Karena pengalaman saya pernah mencuri buku. Maka pencuri martabat bagi saya itu pencuri buku ketimbang mereka yang korupsi hanya untuk kehidupan hedonisnya.

Tentunya mencuri buku tidak dibenarkan semua orang. Cukup dan biar hanya saya saja yang "membenarkannya".

Kehidupan hedonis juga pilihan. Terkait jadi fenomena hari ini. Kembali ke naluri masing-masing. Memaknai dan memilih kehidupan seperti apa kedepan.

Untuk menutup goresan sederhana ini. Saya hanya ingin melempar pertanyaan tak kalah sederhananya.

Jika semua kian menjadi kefanaan, dan yang tersisa hanya kebijaksanaan dan dunia kebermaknaan. Maka masih kah kita akan terus kembali pada kefanaan?

Jawab masing-masing ya. Jika tidak juga tidak masalah.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun