Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merbabu Tak Pernah Abu-Abu Walau Berselimut Debu (via Selo)

26 September 2024   16:25 Diperbarui: 26 September 2024   23:19 621
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Foto di tempat ikonik (Dok. pribadi)
Foto di tempat ikonik (Dok. pribadi)

Tanpa membuang banyak waktu kami kembali meneruskan perjalanan di mana puncak semakin dekat. Ada dua pilihan jalur, yang pertama, setalah Sabana 2, naik melalui rerumputan yang elevasinya cukup tegak, hampir 90 derajat, kemudian menyusuri punggungan gunung yang tidak terlalu terjal.

Ikut foto (dok. Aspala)
Ikut foto (dok. Aspala)

Jalur 2, naik dulu melalui hutan edelweis sampai di Watu Lesung, kemudian baru naik yang cukup panjang tapi langsung sampai kawasan puncak.

Kami memilih jalur kedua yang tampaknya sangat ramai. Sebagian besar pendaki lewat jalur tersebut.

Di antara dua pilihan (Dok. pribadi)
Di antara dua pilihan (Dok. pribadi)

Setiap pilihan mengandung resiko, ternyata lewat jalur kedua ini cukup menguras tenaga. Untuk sampai di Watu Lesung saja kami harus banyak beristirahat. Untungnya suasana cukup teduh dan angin tidak langsung menerpa kami.

Sampai di watu lesung kami kembai beristirahat untuk melahap tanjakan terakhir yang cukup menantang ini.

Masih perlu perjuangan (Dok. pribadi)
Masih perlu perjuangan (Dok. pribadi)

Elevasi, debu, panas dan angin yang cukup kencang menjelma menjadi obstacle yang cukup menantang. Irama antara kaki, jantung, dan nafas sudah mulai tidak selaras, dari yang biasanya saya memakai teknik 5 10 (lima langkah berhenti sepuluh detik) di sini ternyata tidak bisa diterapkan. Berganti menjadi 3 10, bahkan 1 10 saat sedang capek-capeknya.

Meruntuhkan mental (Dok. pribadi)
Meruntuhkan mental (Dok. pribadi)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun