Mohon tunggu...
albarian risto gunarto
albarian risto gunarto Mohon Tunggu... Freelancer - saya datang saya lihat saya lalui saya tulis

bapak-bapak yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Trip Artikel Utama

Merbabu Tak Pernah Abu-Abu Walau Berselimut Debu (via Selo)

26 September 2024   16:25 Diperbarui: 26 September 2024   23:19 620
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Alhamdulillah, mereka tidak kenapa-kenapa, hanya tadi sempat beristirahat di bawah pohon dan tempatnya agak rimbun sehingga tidak melihat dan terlihat ketika teman-teman yang  lain lewat.

Akhirnya ketemu lagi (Dok. pribadi)
Akhirnya ketemu lagi (Dok. pribadi)

Di Sabana 1 ini kami menikmati Soto dan Gulai Ayam yang dikemas dalam bentuk POP Mie, rasanya sangat nikmat, ditambah dengan Arem-arem yang dibawa Mas Eko. Sambil menyeruput kopi dan teh buatan Mas Pri dan Mas Yoko.

Tempat kami istirahat di Sabana 1 ini cukup terlindung dari angin, sehingga nyaman. Di sini juga merupakan tempat Camp jika ikut Open Trip Merbabu.

Namun harus hati-hati, karena di sini banyak monyet berkeliaran. Saya sempat melihat "Bos Monyet" yang cukup besar mendekat perkemahan yang dibangun oleh para Porter Merbabu. Sayangnya saya tidak berhasil mengambil fotonya, jadi tidak bisa membedakan apakah monyet atau lutung jawa.

Disini juga, Si Thole menunaikan kebiasaannya -Maaf- BAB  digunung. Mungkin karena masih remaja jadi metabolismenya cukup pendek.

Harus Turun Juga, Tidak Selamanya Berada di Puncak

Setelah cukup beristirahat dan memulihkan stamina, kami segera berkemas dan melanjutkan perjalanan untuk turun.

Perjalanan turun pada dasarnya lancar-lancar saja, namun karena saat itu hari sabtu maka kami seringkali bertemu pendaki. Jalur Merbabu Via Selo yang sempit membuat kami harus berhenti untuk bergantian. Jika weekend memang banyak pendaki yang naik baik mandiri, kelompok atau ikut Open Trip.

Samson Merbabu (Dok. pribadi)
Samson Merbabu (Dok. pribadi)

Tapi tidak mengapa, kami juga tinggal turunnya saja, juga tidak ada beban di pundak kami, karena tektok. Dibandingkan dengan para Samson Merbabu yang membawa lebih dari satu tas carrier para pendaki. Jadi sedikit bersabar ada baiknya.

Setelah Pos 3 di mana jalur landai, langkah kami juga semakin cepat. Beberapa dari kami sudah berlari dan jauh meninggalkan kami yang di belakang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun