Menuju Ke Ujung timur Pulau Jawa
Akhir pekan setelah lebaran, kami berkesempatan untuk silaturahim ke saudara di Banyuwangi, tepatnya di Genteng. Salah satu kecamatan yang berada di lereng Gunung Gumitir, Jalur Banyuwangi-Jember.
Perjalanan yang direncanakan jauh-jauh hari sebelumnya. Kunjungan dari keluarga besar yang sebagian besar berdomisili di Kota Santri. Untuk mengunjungi kakak tertua, sebelumnya Bude saya itu yang mengunjungi kami di Jombang.
Saya beberapa kali kerumah beliau, sebelumnya naik kereta api maupun bis. Perjalanan kali ini direncanakan berbeda, karena pertimbangan baru selesai lebaran ketupat maka diputuskan untuk menyewa Hiace. Saya tenang saat itu, sudah terakomodir. Namun tiba-tiba berubah, keluarga kami harus bawa mobil sendiri karena Hiace diprioritaskan untuk keluarga yang tidak punya mobil.
Inilah yang menjadi beban mental bagi saya, harus menyetir 7-8 Jam melewati beberapa kabupaten menuju kota sunrise of java. Saya belum pernah menyetir sendiri selama itu. Kondisi ini sempat membuat drop, ketika lebaran sempat sakit, untungnya sudah sembuh.
Pada hari H keberangkatan, rombongan dibagi tiga. Ada mobil yang berangkat duluan pagi harinya. Kemudian rombongan kami yang berangkat setelah saya dan istri pulang kerja. Kemudian rombongan besar yang berangkat malam harinya.
Rombongan kami rencana berangkat Pukul 15.00 WIB, namun pasti anda tahu bagimana ribetnya akan berangkat, akhirnya pukul 17.00 WIB kami baru keluar rumah, itupun tidak langsung menuju pintu Tol tapi harus berputar-putar dulu mencari kebutuhan yang belum sempat terbawa. Apalagi saat itu hujan deras mengguyur Kota Yang terkenal oleh Lodeh-nya ini.
Pukul 17.30 WIB kami baru benar-benar masuk tol, yang berarti itu sudah berada di "Point No Return"yang artinya sudah berangkat. Kalau ada yang ketinggalan ya beli saja ditempat.
Selama perjalanan Tol Jombang Mojokerto kendaraan lumayan padat, apalagi truk sudah boleh berjalanan kembali setelah sebelumnya libur lebaran. Perjalanan lancar dan landai tidak ada yang istimewa kecuali kami disalip oleh Rombongan MenPAN yang akan mudik ke Banyuwangi. Sayangnya saya pakai mobil plat hitam dan tahun lawas jadi tidak akan sempat untuk membuntuti rombongan tersebut.
Sebelum keluar tol yang trans jawa yang rencananya akan sampai di Banyuwangi ini, kami sempat beristirahat di di Rest Area Probolinggo. Tidak ada hambatan selama di Tol, kondisi tubuh juga masih segar.
Setelah itu mobil saya arahkan menuju pintu keluar Probolinggo Timur. Disinilah kepadatan yang sebenarnya. Dibeberapa Platform media sosial, Jalan Leces (Probolinggo) -- Klakah (Lumajang) banyak dikeluhkan oleh orang- orang yang sering melewati jalan tersebut. Macet, paling tidak padat merayap, sehingga bisa tua dijalan. Teman-teman saya yang sopir juga mengingatkan hal yang sama, ketika saya menyakan kondisi jalur ke Banyuwangi via Jember. Yang dibutuhkan sebenarnya adalah Jalan Tol Probolinggo-Jember agar kemacetan bisa ditanggulangi.