Bagaimana mungkin saya tidak menyebut Tuhan sebagai Yang Maha Romantis sementara Dia menciptakan embun yang ramah, rembulan yang pemalu, hujan yang bernyanyi, bintang yang melukis kanvas langit, fajar yang hangat memeluk...
Bagaimana hal-hal yang indah itu bisa tercipta kalau bukan dari Yang Maha Romantis?
Bagaimana mungkin saya tidak menyebut Tuhan sebagai Yang Maha Romantis sementara dia menciptakan tangan dan jemari yang sedemikian rupa sehingga jari-jemariku menyatu erat disela-sela jemarinya, diciptakan mata yang menyimpan sejuta tanda tanya sehingga sorot mataku dan matanya saling bertanya dan berkata, "Aku percaya!"...
Ya. Tuhan Maha Romantis.
Kita adalah ciptaan. Kita adalah bukti romantismeNya.
Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.....
****
Apakah Adzan itu menyeru untuk shalat atau memerintahkan untuk shalat?
Kalau ia menyeru shalat bagaimana ia menyeru?
Kalau ia memerintahkan shalat bagaimana ia memerintah?