Mohon tunggu...
Nadzir Albanna
Nadzir Albanna Mohon Tunggu... -

Pemuda (hampir) ganteng.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Note Actually

21 Maret 2010   14:14 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:17 88
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bagaimana mungkin saya tidak menyebut Tuhan sebagai Yang Maha Romantis sementara Dia menciptakan embun yang ramah, rembulan yang pemalu, hujan yang bernyanyi, bintang yang melukis kanvas langit, fajar yang hangat memeluk...

Bagaimana hal-hal yang indah itu bisa tercipta kalau bukan dari Yang Maha Romantis?

Bagaimana mungkin saya tidak menyebut Tuhan sebagai Yang Maha Romantis sementara dia menciptakan tangan dan jemari yang sedemikian rupa sehingga jari-jemariku menyatu erat disela-sela jemarinya, diciptakan mata yang menyimpan sejuta tanda tanya sehingga sorot mataku dan matanya saling bertanya dan berkata, "Aku percaya!"...

Ya. Tuhan Maha Romantis.

Kita adalah ciptaan. Kita adalah bukti romantismeNya.

Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.....

****

Adzan

Apakah Adzan itu menyeru untuk shalat atau memerintahkan untuk shalat?

Kalau ia menyeru shalat bagaimana ia menyeru?

Kalau ia memerintahkan shalat bagaimana ia memerintah?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun