Dengan adanya muhasabah atau evaluasi diri kita ibarat tukang kayu yang sedang memeriksa gergaji yang dipakai untuk membelah kayu.
Di sana akan didapati gigi mana yang tajam, mana yang perlu diasah, dan mana yang sudah rusak.
Evaluasi diri ini penting agar kita bisa mengukur langkah ke depan. Jangan sampai kita terus berlari seperti orang yang lari di treadmill.
Benar dia terus bergerak, tapi tidak ada perpindahan yang didapat.
3. Waktu untuk Berkumpul dengan Keluarga
Waktu ini bisa dipakai untuk deep talk atau bercengkerama untuk mengakrabkan suasana. Selain dengan keluarga bisa juga kumpul dengan teman. Pada intinya ada benang merah yang menghubungkan bahwa perkumpulan itu haruslah produktif.
Jangan sampai pertemuan itu justru menjadi sarana membicarakan keburukan orang lain. Kalau itu yang terjadi sama saja kita sedang membuang waktu dengan percuma.
4. Waktu untuk Memberi Hak Diri
Ini bisa dimaknai untuk menjalankan hobi. Bagi yang senang berkuda, ada baiknya dijadwalkan. Bagi yang suka futsal bisa dilakukan secara rutin. Bisa pekanan, misalnya.
Intinya jika kita memiliki kesenangan pada sesuatu maka perlu ada hak yang ditunaikan.
Satu catatan, hal itu adalah sesuatu yang halal.