Mohon tunggu...
Andi Ardianto
Andi Ardianto Mohon Tunggu... Guru - Guru SD IT Insan Cendekia

Semoga tulisan yang saya hasilkan bisa menjadi amal yang terus mengalir.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Empat Pembagian Waktu Manusia

27 Agustus 2023   20:11 Diperbarui: 27 Agustus 2023   20:27 127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Sudah jamak diketahui bahwa waktu adalah modal paling penting bagi manusia. Maka keberadaannya memang harus dimaksimalkan sebaik mungkin. 

Kelak akan ada waktu ketika kita menyesali betapa telah menyia-nyiakan modal berharga ini. Lesatan waktu yang sangat cepat kadang membuat kita bergumam.

"Kok sudah setahun"
"Kok anak saya sudah besar"
"Saya menyesal melewatkan kesempatan saat itu."
"Tidak terasa saya sudah tua"
Atau yang lainnya.

Untuk memaksimalkan waktu yang kita miliki kita harus cerdas membagi. Setidaknya ada empat hal pembagian waktu yang bisa kita lakukan.

1. Waktu untuk Allah

Waktu ini merupakan prioritas. Harus berada di urutan teratas. Waktu yang kita pakai untuk beribadah. Bersimpuh pada pencipta. Utamanya adalah bagaimana kita menjaga shalat lima waktu. Kita harus berupaya agar waktu ini tidak tercecer.

Minimal ketika sudah waktunya segala aktivitas yang ada segera dihentikan. Bukan nanti-nanti karena agenda biasanya tidak kunjung berhenti.

Dalam tingkatan yang lebih tinggi lagi sebelum kumandang adzan datang kita justru harus sudah siap terlebih dahulu.

2. Waktu untuk Muhasabah

Sebagai manusia tidak mungkin kita lepas dari kesalahan. Baik hubungannya dengan pencipta maupun dengan sesama manusia. Maka perlu ada waktu kita merenung sejenak. Berhenti dari segala aktivitas. Melihat perjalanan yang sudah dilalui.

Apa saja hal yang perlu diperbaiki. Apa yang dipertahankan. Apa pula yang wajib dihilangkan. Kita perlu berusaha jujur pada diri.

Dengan adanya muhasabah atau evaluasi diri kita ibarat tukang kayu yang sedang memeriksa gergaji yang dipakai untuk membelah kayu.

Di sana akan didapati gigi mana yang tajam, mana yang perlu diasah, dan mana yang sudah rusak.

Evaluasi diri ini penting agar kita bisa mengukur langkah ke depan. Jangan sampai kita terus berlari seperti orang yang lari di treadmill.

Benar dia terus bergerak, tapi tidak ada perpindahan yang didapat.

3. Waktu untuk Berkumpul dengan Keluarga

Waktu ini bisa dipakai untuk deep talk atau bercengkerama untuk mengakrabkan suasana. Selain dengan keluarga bisa juga kumpul dengan teman. Pada intinya ada benang merah yang menghubungkan bahwa perkumpulan itu haruslah produktif.

Jangan sampai pertemuan itu justru menjadi sarana membicarakan keburukan orang lain. Kalau itu yang terjadi sama saja kita sedang membuang waktu dengan percuma.

4. Waktu untuk Memberi Hak Diri

Ini bisa dimaknai untuk menjalankan hobi. Bagi yang senang berkuda, ada baiknya dijadwalkan. Bagi yang suka futsal bisa dilakukan secara rutin. Bisa pekanan, misalnya.

Intinya jika kita memiliki kesenangan pada sesuatu maka perlu ada hak yang ditunaikan.

Satu catatan, hal itu adalah sesuatu yang halal.

Jiwa dan raga kita butuh kesegaran. Kesenangan pada sesuatu yang halal bisa menjadi wasilah untuk kembali mengumpulkan kekuatan dan semangat juang.

Jika kesenangan pada yang halal ini diniatkan ibadah, maka ia juga akan perpahala.

Semoga kita bisa membagi waktu dengan baik dan menyusun prioritas sehingga modal berharga ini tidak berakhir sia-sia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun