Mohon tunggu...
Albalkh Ghassan Syaqiq
Albalkh Ghassan Syaqiq Mohon Tunggu... -

Pelajar yang berusia 14 tahun yang mempunyai tinggi 172 cm, berwajah mirip arab: berhidung mancung, bertelinga lebar, bermata sipit. Hobi bermain catur, bulutangkis, futsal, Online twitter, blog, menulis. Islam adalah segalanya dalam diri saya. Web : albalkh.com.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cowok Luar Biasa Keren

13 Juni 2012   13:12 Diperbarui: 4 April 2017   18:13 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kamu kenapa nangis, sih, Ra? Cerita sama aku, barangkali tangis kamu bakal berhenti. Brian sudah duduk di sebelahku dan mengusap sebelah pipiku dengan ibu jarinya. Tangisku semakin menjadi.

Ak-aku juga ng-nggak tahu, Yan. Se-sejak sejak kamu ngga pernah ngedatengin aku lagi, ada perasaan kehilangan di hati aku. Aku pikir lama-lama perasaan itu bakal menghilang begitu saja, tapi sampai sekarang perasaan itu ngga hilang-hilang juga, jelasku panjang lebar sambil menangis.

Samar-samar kulihat sebuah senyum dari bibir Brian. Anak ini benar-benar nggak waras! Orang lagi nangis begini malah senyum?

Itu masalah yang simpel banget, Ra. Itu tandanya kamu sayang sama aku, kamu cinta sama aku. Kamu ngga bisa jauh-jauh dari aku. Semua perasaan kamu itu sama kayak perasaan aku ke kamu. Dia membelai kepalaku pelan.

Tapi, kamu pasti bakal mainin aku juga seperti cewek-cewek kamu semua. Kamu ngga serius sama aku. Kamu Cuma mau mainin aku.

Kamu salah besar, Ra. Aku cinta sama kamu. Aku bener-bener cinta sama kamu. Sudah lama banget! Cuma, susah nyari info tentang kamu, Ra. Aku usaha keras banget cuma buat nyari tahu di mana kelas kamu.

Aku hanya bisa melongo. Tak kusangka dia berbuat begitu. Tapi, aku melarang hatiku untuk percaya begitu saja padanya. Dan, seolah dapat membaca pikiranku, dia menjawab,

Sebenarnya ceritanya panjang banget, tapi aku rasa kalau aku ngga cerita semuanya kamu nggak bakal percaya sama aku, ya kan?

Aku segera mengangguk pelan. Dia menarik nafas panjang, mengubah posisi duduknya menghadap meja, dan mulai bercerita.

Pertama kali aku ngeliat kamu itu di perpus ini juga, di tempat kamu duduk sekarang ini. Aku disuruh Pak Sinaga ngambil buku. Saat itu kamu lagi tidur, dan aku datang. Pertama kali ngeliat, aku langsung kaget sama penglihatanku. Gila! Malaikat dari mana yang datang? begitu pikirku. Tapi, setelahnya aku sadar. Mungkin itu hanya efek dari sinar matahari dari arah jendela, makanya kamu bisa kelihatan begitu bercahaya di mataku. Tapi, setelah aku datang berkali-kali, bahkan di saat sinar matahari ngga mengenai kamu, kamu benar-benar terlihat seperti seorang bidadari di mataku. Sejak saat itu, sebisa mungkin aku cari info tentang kamu. Kamu kelas berapa, nama kamu, dan lain sebagainya. Sering aku datang ke perpus, ke tempat ini, karena aku pikir aku mungkin bisa ketemu sama kamu, tapi kamu nggak pernah ada. Aku putus asa banget, padahal aku pikir aku bisa kenal kamu lebih jauh kalau aku bisa ketemu sama kamu. Akhirnya, setelah usaha keras aku selama seminggu lebih, aku dapet info yang aku mau. Nama kamu, kelas kamu, kamu tuh orangnya gimana aja, dan aku sadar. Kamu ngga seperti cewek-cewek yang lain, yang aku pacarin selama ini. Kamu berbeda sama mereka. Aku sendiri ngga tahu apa yang beda, tapi ada sesuatu yang berbeda dalam diri kamu.

Dia berhenti sejenak. Mengambil nafas dan menundukkan sedikit kepalanya. Kemudian, dia kembali melanjutkan ceritanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun