Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Fenomena Penipuan Berkedok Bisnis Online

28 November 2014   22:02 Diperbarui: 17 Juni 2015   16:35 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bisnis. Sumber ilustrasi: PEXELS/Nappy

Lalu muncul penipuan yang katanya bisnis online jaringan. Mirip seperti MLM tapi secara online dan tidak menjual barang. Uang hanya saling transfer antar orang dan pada bulan berikutnya member yang mentransfer akan mendapat transferan dari member lain sebesar uang yang ditransfer pada awal bulan, plus profit sekian persen. Angkanya beragam di kisaran 30-70%. Contohnya MMM, SSS dan sebagainya, seperti yang saya jelaskan di awal tulisan ini. Banyak orang menyebutnya sebagai money game.

Normalnya money game ini hanya bisa menguntungkan jika seseorang bisa hit and run. Sekali ikut dan sekali profit. Setelah itu mereka mencari money game yang baru. Karena jelas jika bertahan lama, pada akhirnya sistemnya akan kolaps karena 'pembuat' sistem sudah mendapat keuntungan yang besar kemudian menutupnya.

Bagi mereka yang lumayan berpendidikan dan mau berpikir logis, tentunya tidak akan terjebak dengan money game ini. Untuk itu kemudian muncul penipuan berkedok bisnis perpaduan MLM + produk + online.

Terus terang berat sekali bagi saya untuk menuliskan ini, karena yang akan saya bahas adalah tokoh besar dan saya kagumi dari sisi dakwahnya. Beliau adalah Ustad Yusuf Mansur melalui bisnis VSI.

VSI ini adalah software yang berisi sistem yang memudahkan kita untuk bisa bertransaksi online seperti beli pulsa, beli tiket pesawat, kereta, PLN dan semua pembayaran atau tagihan yang bisa dibayar online.

VSI menawarkan paket keanggotan beragam mulai dari 275,000 sampai 8,5 juta rupiah dengan penghitungan bonus yang berbeda. Seperti aturan MLM, bagi siapa saja yang berhasil mengajak orang untuk bergabung akan mendapat bonus, tentu saja bonus bagi perekrut diambilkan dari biaya pendaftaran member baru tadi.

Awalnya VSI ini lumayan booming, namun sepertinya sekarang mulai mereda. Teman-teman yang dulunya begitu gencar promosi, kini tidak lagi. Bisnis ini cukup menarik dan masuk akal. Setidaknya lebih logis dibanding MMM, SSS dan sejenisnya.

Namun orang-orang terlanjur terhipnotis dengan popularitas ustad Yusuf Mansur. Sehingga banyak lupa untuk melakukan kalkulasi logis terkait modal, potensi dan keuntunganya. Jika dibandingkan dengan beli pulsa di konter, memang melalui VSI ini lebih murah -setidaknya biaya admin tidak sampai seribu. Member VSI juga masih akan diberi bonus dari jumlah transaksinya. Namun berapa lama modal biaya awal itu akan balik? Lama sekali tentunya kalau mengandalkan dari bonus transaksi. Kecuali kita berhasil merekrut orang untuk bergabung.

Mungkin tidak pas kalau saya sebut sebagai penipuan, tapi bisnis VSI ini tidak menguntungkan. Belum lagi di dalamnya ada sistem MLM dimana kita mendapat bonus dari biaya pendaftaran orang yang berhasil direkrut.

Kemudian saya juga menilai bahwa VSI ini pembodohan. Karena saat ini bank sudah menyediakan pembelian pulsa, pembelian tiker pesawat dan sebagainya via online dan biaya adminya pun jauh lebih rendah dibanding VSI. Tentunya kalau di bank, kita tidak perlu repot deposit untuk beli money digital atau melakukan pendaftaran semahal VSI. Bahkan kalau di bank, pembelian pulsa harganya pas seharga pulsa tanpa biaya admin. Ini karena pulsa dari operator sebenarnya dijual di bawah harga nominal yang kita dapat. Jadi jika pulsa 50,000 dijual 50,000 bank atau konter sebenarnya sudah mendapat untung.

Lantas kenapa buat apa VSI? Ya apalagi kalau bukan jualan software mahal dan iming-iming bonus. Dengan kemasan Ustad yang sangat komersil serta menjual, maka banyak yang tertarik untuk ikut. Padahal jika mau, kita bisa menggunakan bank yang pasti mayoritas kita sudah memiliki rekening.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun