Mohon tunggu...
Alan Budiman
Alan Budiman Mohon Tunggu... profesional -

Pemilik akun ini pindah dan merintis web baru seword.com Semua tulisan terbaru nanti akan diposting di sana. Tidak akan ada postingan baru di akun ini setelah 18 November 2015.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Pesawat Kepresidenan RI Dipropaganda Malaysia

7 Februari 2015   19:00 Diperbarui: 17 Juni 2015   11:38 3631
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebelumnya malaysia sudah kecolongan dengan salah satu tulisan warganya yang begitu memimpikan pimpinan baru seperti Indonesia. Sangat detail diceritakan bahwa Jokowi bukanlah pimpinan atau elit partai, bukan koglomerat, bukan anak pejabat dan bisa dibilang lahir sebagai rakyat biasa. Ini kemudian dibandingkan dengan pimpinan malaysia selama ini. Jelas saja ini membuat 'terhenyak' plan psikologi politik yang dibangun oleh pemerintah malaysia. Semua media yang dikontrol oleh pemerintah memang semakin tergerus dengan maraknya media sosial dan website. Rakyat malaysia sudah semakin susah dikontrol dan belakangan mungkin tidak bisa dikontrol lagi sekalipun media massa masih dikuasai pemerintah.

Saat Jokowi dengan santainya menggunakan pesawat komersil (selang beberapa bulan opini tersebut dipublish), rakyat malaysia semakin memimpikan reformasi. Begitu juga dengan rakyat Singapore yang banyak warganya mengatakan "import him here" (sesuai dengan tagline non formal Singapore yang akan mengambil orang berpotensi untuk menjadi warga negaranya, di semua bidang).

Efek Jokowi ini sangat ketara di kalangan masyarakat malaysia. Maka buat teman-teman yang kebetulan mengikuti media malaysia, harap maklum dengan fenomena 'menjelek-jelekkan' ala malaysia. Ini sudah dimulai dengan lebih memilih kalimat "pesawat peribadi Presiden Indonesia" ketimbang "pesawat resmi Presiden Indonesia". Ke depan, mungkin masih banyak lagi media malaysia yang akan menjelek-jelekkan Presiden Jokowi dengan berbagai cara. Bukankah sebelumnya Presiden Jokowi sudah menjadi headline media cetak saat beliau menginstruksikan untuk menenggelamkan kapal nelayan asing yang melakukan illegal fishing? Lantas politisi malaysia banyak yang kebakaran jenggot dan ikut menggunakan momen tersebut untuk membentuk persepsi publik bahwa Presiden Jokowi tidak belajar sopan santun.

Semoga bermanfaat dan tetap kalem menghadapi malaysian, mereka memang begitu. Hehe.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun