Mohon tunggu...
Roeslan Hasyim
Roeslan Hasyim Mohon Tunggu... Editor - Cerpen Mingguan

Penyiar Radio Mahardhika Bondowoso, Pengajar Prodi PSPTV dan Perfilman SMKN 1 Bondowoso

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Berteman

7 Maret 2021   08:16 Diperbarui: 7 Maret 2021   08:18 207
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Aku sempat khawatir, tapi mengabaikan kekhawatiranku karena aku percaya dan sangat meyakini bahwa ketika kami berbuat banyak kebaikan, maka tak akan pernah ada hal buruk terjadi, meskipun itu hanya hal sepele seperti digigit nyamuk.

*

" Ibu, kami pulang. " ucapku pada ibu yang sedang duduk santai di teras depan. Aku menyapa ibu yang sedang asyik memperhatikan sesuatu. Namun, kali ini tak seperti biasanya. Ibu tak mengindahkan sapaku dan ayah yang baru pulang dari membagi-bagikan sebagian harta yang kami miliki. Ibu seperti sedang memperhatikan binatang yang dianggap sakral dan sumber keburukan dalam keyakinan kami, kecoa yang berseliweran asyik bertualang di teras rumah.

" Ibu, apa yang ibu lihat? " memecah keheranan ibu.

" Owh. Ibu lagi memerhatikan kecoa tu, sepertinya sedang ribut bermain. Coba kamu lihat itu. Banyak sekali kecoanya." Ibu menunjuk beberapa kecoa yang berlari-lari kecil seperti sedang mondar mandir.

" Ibu tidak takut melihat kecoa?" tanyaku.

" Eeeeem. Tidak kok. Justru ibu senang melihatnya. Karena baru pertama kali ibu melihat kecoa secara langsung seperti ini. Dari dulu ibu kan hanya tahu dari cerita turun temurun, buku, dan melihatnya dari youtube. Nah baru kali ini ibu melihatnya secara langsung. Jadi ibu rasa kecoa itu binatang yang menyenangkan. Coba kamu lihat, lucu kan cara mereka berjalan. Belum lagi ketika mereka telentang, lucunya luar biasa sekali, seperti bayi yang merengek minta perhatian."

" Tapi kan bu...."

" Tenang saja. Kamu khawatir kan ini menjadi tanda buruk buat keluarga kami."

" Iya bu."

" Tenang saja. Ibu sudah melakukan ritual kok selama ini. Ritual untuk mengusir hal-hal buruk yang datang mendekat ke keluarga kita. Jadi, takkan ada masalah jika beberapa hari ke depan rumah kita didatangi nyamuk dan kecoa, itu pertanda baik juga. "

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun