“ Coba lihat gambar yang terpampang di tembok, di belakang yang mulia!” seru pengacaraku.
Semua mata pun tertuju pada lambang negara dan isinya. Tatapan mata semua orang pun seakan mencari maksud sebenarnya dari apa yang dilontarkan oleh pengacaraku.
1. Uang adalah Tuhan manusia.
2. Jabatan adalah Penguasa Sebenarnya.
3. Kolega menjadi pengadil yang setia.
Seorang anak muda dengan suara lantang, berdiri tegap menggunakan teropong inframerah membacakan apa yang tertulis pada lambang negara dejavu ini, berada di tembok belakang, di atas hakim yang mulia yang sedang duduk di kursi agung menikmati perkara.
**dejavu= sebuah negara di negeri mimpi
*lore= mata uang negeri dejavu
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H