"Ok baik pak terima kasih ya pak Bima, maaf jadi repotin." Kataku cepat sambil mengakhiri pembicaraan.
Aku ingat tanggal 23 dan 24 itu aku tidak masuk karena ada urusan luar kota, dan pembayaran itu kuserahkan ke Haris. Â Berkas pembayaran itu pasti masih dipegang oleh Beno, dia dari bagian keuangan yang mengurus pembayaran ke Bank. Aku akan mengambilnya untuk kuperiksa ditempatku. Dan ternyata benar saja, ternyata Haris salah membuat pengajuan. Mungkin dia salah ketik kalkulator atau salah lihat saat mengerjakan.
"Loh bay, itu tagihan dari Sosial Betty kan?" tanya Haris yang kebetulan lewat dibelakangku.
"Oh iya ris, yang kemarin lu kerjain waktu gua pergi itu." Jawabku dengan memutar kursiku searah dengan badannya.
"Terus kenapa ada di lu?" tanya Haris dengan wajah yang tampak bingung.
"Tadi minjem dari Beno, cuma mau lihat aja." Jawabku dengan perasaan senang.
"Tapi aman kan? Tidak ada masalah?." tanyanya lagi untuk memastikan keadaan.
"Aman ris, tenang saja." jawabku Gembira karena telah menjaganya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H