Mohon tunggu...
Alan Basule
Alan Basule Mohon Tunggu... Mahasiswa

cooking

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Imam, kebenaran, dan ajaran Katolik dalam pemikiran filsafat Santo Thomas Aquinas dan Santo Agustinus Hippo

22 Desember 2024   08:00 Diperbarui: 22 Desember 2024   11:25 114
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: https://images.app.goo.gl/b3UCvWXtPJfc9y6y8

Ajaran agama katolik dan filsafat umumnya memiliki hubungan yang sangat erat dan sangat mempengaruhi beberapa filsuf iman katolik beberapa di antaranya adalah Santo Agustinus, Santo Thomas Aquinas. Selama berabad-abad para filsuf ini dengan menggunakan pemikiran filsufnya untuk mendalami iman nya dan mempelajari doktrin-doktrin yang berkembang. Iman dan kebenaran dapat berkesinambungan apabila selaras dengan pikiran akal budi kita, sehingga kita dapat menemukan tujuan akhir kita yaitu menuju kebahagiaan.

Iman sebagai landasan

Iman dalam ajaran gereja katolik dilandaskan dengan tiga dasar yaitu kitab suci, hak mengajar gereja (Magisterium), dan tradisi suci. Iman dalam Katolik diartikan sebagai keseluruhan kebenaran yang Allah ungkapkan melalui Kitab Suci dan Tradisi Suci. Kitab Suci merupakan sumber iman, pedoman hidup, dan sumber segala pengetahuan. Sementara itu, Tradisi Suci adalah ajaran yang tidak tertulis, seperti ajaran lisan para pemimpin suci.

Kebenaran menurut filsafat

Kebenaran dalam filsafat adalah relatif dan tidak mutlak, dalam artian tergantung orang menilai nya melalui sudut pandang yang bagaimana. Tetapi di dalam ajaran agama katolik kebenaran merupakan hal yang sesuai dengan kehendak Allah, yaitu kasih. Kebenaran juga dapat di artikan sebagai bagian dari keadilan .

Hubungan iman dan kebenaran

Dalam ajaran agama katolik iman dan kebenaran adalah hal yang tidak dapat di pisahkan, karena iman merupakan tindakan intelektual agar dapat memahami kebenaran dan tidak bertentangan dengan akal budi. Untuk pencarian kebenaran di dalam ajaran agama katolik tidak bertentangan dengan ajaran yang ada, dan juga dapat membuat kita berpikir rasional untuk membantu mempelajari hal baru dan memecahkan masalah. Teologi katolik juga mmenggunakan filsafat untuk membela kebenaran yang di wahyukan.

Santo Thomas Aquinas dalam pemikiran filsafat

Santo Thomas Aquinas berpendapat bahwa akal dan iman harus diseimbangkan, tetapi hal ini tidak selalu bisa dilakukan karena akal terbatas. Akal membantu membangun dasar-dasar filsafat Kristen, tetapi tidak dapat memberikan penjelasan tentang kehidupan kembali. Santo Thomas Aquinas juga membagi kebenaran menjadi kebenaran manusiawi dan kebenaran ilahi. Kebenaran manusiawi dapat dijelaskan dengan teori korespondensi (dalam menyampaikan kebenaran), sehingga kebenaran manusiawi menjadi banyak, terbatas, dan dapat berubah.

Santo Agustinus dari Hippo dalam pemikiran filsafat

Santo Agustinus dari Hippo percaya bahwa kebenaran sebagai sesuatu yang absolut, tidak relatif dan berasal dari Tuhan, Kebenaran sebagai kesesuaian antara pikiran dan realitas, kebenaran juga sebagai tujuan akhir dari pengetahuan. Ia juga mengungkapkan bahwa iman dan akal tidak boleh bertentangan dan harus melengkapi satu dengan yang lain.

Kritik dan perdebatan antara Santo Agustinus dan Santo Thomas Aquinas

Kritik Santo Agustinus terhadap pemikiran lain

1. Kritik terhadap Pelagianisme: Agustinus mengkritik Pelagius yang menganggap manusia dapat mencapai keselamatan tanpa bantuan Tuhan.

2. Kritik terhadap Manikeisme: Agustinus mengkritik Mani yang menganggap ada dua Tuhan, baik dan jahat.

3. Kritik terhadap Donatisme: Agustinus mengkritik Donatus yang menganggap Gereja harus terpisah dari dunia.

Kritik Santo Thomas Aquinas terhadap pemikiran lain

1. Kritik terhadap Averroisme: Aquinas mengkritik Averroes yang menganggap akal dan iman tidak dapat bersatu.

2. Kritik terhadap Nominalisme: Aquinas mengkritik nominalisme yang menganggap konsep-konsep tidak memiliki realitas.

3. Kritik terhadap Mystisisme: Aquinas mengkritik mistisisme yang menganggap pengalaman spiritual lebih penting daripada akal.

Perdebatan antara Santo Agustinus dan Santo Thomas Aquinas

1. Predestinasi vs. Kebebasan: Agustinus dan Aquinas memiliki pandangan berbeda tentang predestinasi dan kebebasan manusia.

2. Iman vs. Akal: Aquinas mengembangkan konsep "iman dan akal" yang lebih seimbang daripada Agustinus.

3. Kebenaran Objektif: Aquinas mengembangkan konsep kebenaran objektif yang lebih rinci daripada Agustinus.

4. Peran Gereja: Agustinus dan Aquinas memiliki pandangan berbeda tentang peran Gereja dalam kehidupan manusia.

Saran untuk memperdalam pemahaman iman katolik dalam pemikiran filsafat

1. Baca karya-karya filsuf katolik seperti Santo Thomas Aquinas , Santo Agustinus dari Hippo dan lain sebagainnya.

2. Mempelajari Kitab Suci Katolik dan dokumen-dokumen resmi Gereja Katolik dalam mendapatkan informasi dan kebenaran

Kesimpulan

Pemikiran kedua filsuf tersebut sangat membantu dalam memahami hubungan antar iman dan akal, dan juga sangat inspiratif bagi banyak orang, perkembangan filsafat dan teologi. Oleh sebab itu dengan adanya filsuf di dalam Gereja Katolik membuat kita tersadar bahwa iman sebagai kepercayaan yang tidak dapat di buktikan secara rasional. Iman dan akal juga saling melengkapi dalam mendapatkan pengetahuan baru. Semoga dengan mempelajari filsafat iman kita kepada Tuhan tidak pernah berubah dan dapat berkembang setiap hari dan dapat menjadi pengetahuan baru dalam pencarian kebenaran.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun