Mohon tunggu...
Alamsyah Levinus
Alamsyah Levinus Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis artikel Kristen

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Berhala (Menelusuri Iman Kristen)

23 Desember 2022   23:41 Diperbarui: 24 Desember 2022   00:35 969
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Metode penulisan kitab taurat merupakan suatu proses yang sangat lama. Hal ini terjadi karena harus melewati beberapa proses yang ketat untuk mendapatkan kata sepakat mengenai keabsahan kitab taurat antara perkataan yang diilhamkan Allah ataupun perkataan yang bukan ilham dari Allah. 

Sehingga Lasor W.S menuliskan bahwa "Allah menyatakan dirinya kepada Abraham, Musa, Samuel dan banyak orang yang lain. Nabi Amos, untuk menunjukkan otoritas misi-Nya, berkata "Sungguh, Tuhan ALLAH tidak berbuat sesuatu tanpa menyatakan keputusan-Nya kepada hamba-hamba-Nya Para nabi" (Amos 3:7)." Hal ini menunjukkan bahwa Allah berdaulat menyatakan diri-Nya dengan berbagai cara menurut pandangan-Nya baik demi memberi pengertian kepada manusia, agar menusia berbalik dan memahami rencana dan misi Allah bagi dunia."

Pengilhaman kitab taurat merupakan suatu cara Allah untuk menyatakan otoritas-Nya bahwa Dia dapat menggunakan cara tersebut untuk menyampaikan Firman-Nya kepada manusia untuk dituliskan. Mengutip dari Larson bahwa "Pengilhaman dalam pandangan Alkitab adalah karya Roh Allah atas "orang-orang suci masa lampau" supaya mereka menyampaikan penyataan Allah dengan tepat secara lisan maupun tulisan. Penyataan adalah karya Allah yang membuat diri-Nya dan kehendak-Nya dikenal, sedangkan penilhaman merupakan karya Allah untuk menjamin bahwa penyataan tersebut diteruskan dengan tepat kepada orang lain dan pada akhirnya dituliskan dalam Alkitab." 

Kutipan ini menjelaskan bahwa, dalam penulisan kitab suci, Allah mengilhami para penulis yang dipillih-Nya, yang disebut sebagai "orang-orang suci masa lampau" yang kemudian dilengkapi-Nya dengan hikmat-Nya dan kemampuan untuk dapat menulis semua Firman Allah yang diilhamkan kepadanya. Dalam hal ini bermakna, manusia dipakai langsung oleh Allah dalam penulisan kitab suci sehingga dengan hikmat Allah, semua Firman-Nya dapat dibaca hingga ke hari ini. "Baik peranan Allah maupun manusia mengambil bagian dalam proses penulisan penyataan Allah yang diilhami. Penulisan langsung oleh Allah sendiri di atas halaman, lempengan atau piringan sangat jarang dijumpai dalam Alkitab (Keluaran 31:18; Ul 9:10). Biasanya seorang manusia mengambil bagian yang aktif dalam proses itu."

Larson juga menjelaskan bahwa "menurut Alkitab, semua isinya diilhami oleh Allah. Jadi, Roh Allah memimpin para penulis dan penyunting asli Alkitab untuk menuliskan baik penyataan Allah maupun perbuatan dan perkataan manusia, karena didalam rencana Allah secara keseluruhannya diperlukan untuk memahami bagian-bagian yang lebih kecil". 

Dalam penjelasan terdahulu, dapatlah dipahami bahwa kitab taurat adalah kitab yang diilhamkan oleh Allah kepada manusia melalui perantaraan Roh Kudus yang memimpin manusia yang dipilih oleh-Nya yang disebut sebagai "orang-orang suci masa lampau" untuk mencatat Firman-Nya yang tidak dapat disangkal isinya, yang merupakan suatu landasan yang benar sebagai upaya manusia untuk dapat mengenal Allah yang sejati dan supaya dapat dibaca oleh para pembaca dan panduan bagi setiap orang yang mau berubah dan  membentuk dirinya semakin dekat dengan Allah.

Bentuk berhala Menurut Alkitab.

Sudah dijelaskan lebih dulu tentang apakah penyembahan berhala dan bagaimana orang yang hidup dalam penyembahan berhala. Dalam pembahasan berikut ini akan dijelaskan tentang jenis dan bentuk penyembahan berhala yang ada pada zaman ini, yang pada akhirnya mampu mempengaruhi iman dan keyakinan orang percaya. Diselidiki dari Alkitab bahwa ada beberapa bentuk yang merupakan memiliki potensi untuk menjadi berhala dalam hidup manusia.

Pertama, benda-benda seperti Emas, Perak, Kayu, Batu. "Orang-orang yang membentuk patung, semuanya adalah kesia-siaan, dan barang-barang kesayangan mereka itu tidaklah memberi faedah. Penyembah-penyembah patung itu tidaklah melihat dan tidaklah mengetahui apa-apa; oleh karena itu mereka akan mendapat malu. Siapakah yang membentuk allah dan menuang patung yang tidak memberi faedah? Sesungguhnya, semua pengikutnya akan mendapat malu, dan tukang-tukangnya adalah manusia belaka...." (Yesaya 44:9-13); 

"Tetapi manusia lain, yang tidak mati oleh malapetaka itu, tidak juga bertobat dari perbuatan tangan mereka: mereka tidak berhenti menyembah roh-roh jahat dan berhala-berhala dari emas dan perak, dari tembaga, batu dan kayu yang tidak dapat melihat atau mendengar atau berjalan," (Wahyu 9:20); "dan juga supaya jangan engkau mengarahkan matamu ke langit, sehingga apabila engkau melihat matahari, bulan dan bintang, segenap tentara langit, engkau disesatkan untuk sujud menyembah dan beribadah kepada sekaliannya itu, yang justru diberikan TUHAN, Allahmu, kepada segala bangsa di seluruh kolong langit sebagai bagian mereka," (Ulangan 4:19).

Kedua, makhluk hidup seperti Manusia, Binatang, "supaya jangan kamu berlaku busuk dengan membuat bagimu patung yang menyerupai berhala apapun: yang berbentuk laki-laki atau perempuan; yang berbentuk binatang yang di bumi, atau berbentuk burung bersayap yang terbang di udara, atau berbentuk binatang yang merayap di muka bumi, atau berbentuk ikan yang ada di dalam air di bawah bumi;" (Ulangan 4:16-18);  "Mereka berbuat seolah-olah mereka penuh hikmat, tetapi mereka telah menjadi bodoh. Mereka menggantikan kemuliaan Allah yang tidak fana dengan gambaran yang mirip dengan manusia yang fana, burung-burung, binatang-binatang yang berkaki empat atau binatang-binatang yang menjalar." (Roma 1:22-23)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun