Mohon tunggu...
Alamsyah Levinus
Alamsyah Levinus Mohon Tunggu... Freelancer - Mahasiswa

Menulis artikel Kristen

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Membangun Strategi Misi Kontekstual bagi Generasi Millenial Memanfaatkan Komputasi Kuantum dan Data Besar

8 September 2022   18:05 Diperbarui: 9 September 2022   15:43 428
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Banyak pelajar yang menjadi malas melakukan berbagai kegiatan lain karena terlalu asyik hanyut dalam media sosial. Ketiga, generasi Y akan menjadi generasi yang anti-sosial.  Hal ini terjadi karena generasi ini terlalu banyak berinteraksi secara virtual sehingga membuat generasi ini seakan lupa bagaimana caranya berinteraksi dengan orang di dunia nyata. Jika tidak hati-hati, maka media sosial membuat generasi Y tidak dapat membangun hubungan yang sehat dengan lingkungan sekitarnya. Keempat, Kejahatan di dunia maya, Cybercrime adalah hal yang makin sering terjadi dalam generasi ini. Di media sosial banyak orang yang ditipu karena sang penjahat memakai akaun palsu dengan bersikap ramah untuk menggali informasi tertentu.

Pengaruh yang terjadi sebagai dampak dari komputasi kuantum dan data besar terhadap generasi millennial dan pengaruhnya terhadap perkembangan teknologi merupakan dua tantangan yang berbeda. Dimana tantangan terhadap generasi millennial merupakan tantangan terhadap pengaruh melestarikan budaya daripada terlupakan sehingga generasi ini mengikuti budaya asing yang bukan merupakan bagian dari budaya turunan, dalam hal ini komputasi kuantum dan data besar juga mempengaruhi bagaimanan membangun komunikasi (sosial) dengan sesama.

 

MEMBANGUN STRATEGI MISI KONTEKSTUAL BAGI GENERASI MILENIAL MEMANFAATKAN KOMPUTASI KUANTUM DAN DATA BESAR.

            Bagi mencapai tujuan dalam membangun strategi misi kontekstual, maka generasi millennial perlu membiasakan diri dengan perangkat teknologi yang ada, seperti gadjet atau tablet yang dilengkapi dengan jaringan internet dengan cara yang sehat. Komputer dan televisi dapat ditonton secara bersamaan, baik dengan rekan-rekan maupun ahli keluarga. Fasilitas seperti ini dapat menjadi suatu dorongan kepada generasi millennial untuk terus mencari dan menonton khotbah-khotbah, renungan-renungan dan persekutuan doa yang diupload ke aplikasi dan akhirnya dapat dinikmati oleh banyak orang. Melalui telepon genggam (cellphone), Alkitab digital juga dapat diupload sehingga membaca Alkitab tidak perlu untuk membawa Alkitab.

            Jika diperhatikan dengan baik maka, perangat teknologi memiliki pengaruh yang positif terhadap pertumbuhan iman pada generasi millennial (Y). apa yang penting adalah, generasi millennial harus memiliki kesadaran penuh bagaimana mereka harus menggunakan kemudahan yang ada. Hal ini melibatkan orang tua sebagai pembimbing utama bagi generasi ini untuk dapat menggunakan perangkat teknologi dengan baik dan penuh tanggungjawab.

MEMANFAATKAN APLIKASI INTERNET (APLIKASI ZOOM MEET, GOOGLE MEET, YOUTUBE, PANGGILAN VIDEO, WHATSAPP) BAGI MENJANGKAU GENERASI MILLENNIAL DALAM MENYAMPAIKAN INJIL.

            Sebagai upaya membangun strategi misi kontekstual bagi generasi millennial, sangat penting memanfaatkan aplikasi yang ada. “Mereka memiliki akun media sosial yang popular seperti facebook, instagram, twitter dan sebagainya. Dari sana mereka memperoleh kemudahan demi kemudahan dalam berinteraksi dengan berbagai pihak, yang diperoleh dengan modal paket data atau langganan internet. Tali persaudaraan bisa semakin kuat karena kita terhubung melalui media sosial, di mana komunikasi yang semula terasa susah menjadi jauh lebih mudah. Itulah dampak positif media sosial. Selain untuk mempererat tali silaturrahmi, kehadiran media sosial ternyata juga membawa dampak positif bagi dunia bisnis. Karena setiap orang, terutama generasi milenial, memiliki kesempatan untuk menjadi entrepreneur di dunia maya.”[10] 

            Kemudahan seperti ini memiliki potensi yang baik dalam menyampaikan injil kristus bagi mereka. Melalui aplikasi seperti ini maka komunikasi maya dapat dibangun. Sebagai contoh, melalui aplikasi Zoom, googlemeet, panggilan video, dapat dilaksanakan ibadah di dunia maya, bahkan dapat melaksanakan kelas pemuridan, kaunseling dan bimbingan. Seperti yang dijelaskan terdahulu bahwa dengan adanya aplikasi-aplikasi internet maka, manusia dapat membangun komunikasi yang baik. Dalam hal ini, komunikasi tersebut bukan hanya terjadi di seitar mereka, tetapi bahkan sampai ke negara lain.

            Contoh yang mudah untuk digunakan dalam pemberitaan injil adalah melalui aplikasi Youtube, aplikasi ini dapat memuat renungan-renungan firman Tuhan bahkan penyampaian firman TUHAN secara Livestream. Disamping itu, aplikasi facebook juga merupakan aplikasi yang mudah untuk digunakan dalam mengkontekstualisasikan injil Kristus terhadap generasi millennial. Media sosial adalah alat dan tempat untuk saling terhubung. Namun, ketika kita menggunakan media sosial, kita pun harus bertanggung jawab untuk memastikan bagaimana cara kita berinteraksi di dalamnya dan menghormati orang lain dan menunjukkan kristus sehingga dapat menjaga karakter Kristen dan kesaksian kita di dalam dunia maya.

Pertama, Tetap menghargai orang lain. “Jikalau seorang berkata: ‘aku mengasihi Allah,’ dan ia membenci saudaranya, maka ia adalah pendusta, karena barangsiapa tidak mengasihi saudaranya yang dilihatnya, tidak mungkin mengasihi allah, yang tidak dilihatnya” (1 yohanes 4:20). Memahami maksud dari ayat ini bahwa, Sebelum kita komen atau muat naik sesuatu status, fikirkan tentang: Apakah kita akan mengatakan ini kepada orang itu kalau kita bertemu muka dengannya? Akankah kita tetap menyapa mereka? Atau Akankah kita menganggap remeh pandangan mereka? Bagaimana dengan perasaannya tentang komen tersebut? Bagaimana jika hal itu terjadi kepada saya? Oleh karena itu, Cara kita memperlakukan orang lain adalah ekspresi kasih kita kepada TUHAN, dan TUHAN Allah dapat menunjukkan kasih-nya kepada orang lain melalui cara kita memperlakukan mereka. Berinteraksilah secara baik dengan orang lain di dunia maya sebagai suatu kesaksian yang baik untuk orang lain.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun